Ibnu Taymiah Bukan Ahlusunnah (1)

| |


Bagimana sikap dan koementar pembesar ulama Ahlusunnah terhadap Ibnu Taymiah dan berbagai penyimpangannya?

Apakah ia dari golongan Ahlusunnah atau bukan? Bagimana kualitas akhlak dan kejujurannya dalam menyikapi berbagai masalah agama?

Para ulama, khususnya mereka yang sezaman, atau yang hidup tidak lama dari masanya pasti lebih tau tentang siapa sejatinya Ibnu Taymiah itu.

Para ulama Ahlusunnah tentunya lebih mengerti siapa ulama yang masih berada dalam lingkaran keluarga besar Ahlusunnah siapa yang di luar keluarga besar Ahlusunnah.

Lalu apa kata mereka tentang Ibnu Taymiah?

Mari kita ikuti komentar-komentar mereka!

Adapaun, apakah ia dari Ahlusunah atau bukan? dan mengapakah Ibnu Hajar memujinya kalau dia bukan Ahlusunah. maka saya harap Anda tidak keberatan memperhatikan sedikit rangkuman komentar dan sikap ulama terhadapnya, sebagaimana di bawah ini:

Ibnu Taymiah Bukan dai Golongan Ahlusunnah wal Jama’ah!
Ada sementara kalangan beranggapan bahwa Ibnu Taymiah adalah seorang tokoh Ahlusunnah, namun kenyataannya bahwa para ulama Ahlsunnah telah mengecamnya dan menganggapnya bukan bagian dari mereka. Ia adalah penyimpang dari mazhab Ahlusunnah.

Tidak diragukan bahwa pada mulanya Ibnu Taymiah bermazhab Hanbali, sebagaimana keluarganya; ayah dan kakek moyangnya, bahkan untuk beberapa waktu yang tidak sebentar, kepemipinan mazhab Hanbali di tangan ayah-ayahnya. Akan tetapi kecenderungannya kepada faham ediologis hanabilah (kaum Hanbaliyah) yang sangat kental menjadikannya tidak sejalan dengan faham Asy’ariyah. Dan akibatnya, Ibnu Taymiah berhadapan dengan para ulama Asy’ariyah (yang merupakan agen resmi doktrin akidah Ahlusunnah).

Alih-alih berdalil kembali kepada ajaran para Salaf (sahabat dan tabi’în) Ibnu Taymiah mempropagandakan doktrin Hanbaliyah yang kental akan konsep-konsep tajsîm-nya. Karenanya, para ulama Ahlusunnah, bahkan sebagian murid dan pengagumnya berbalik mengecam dan mengutuknya.

Abu Hayyân al Andalusi (W.745H), seperti dikatakan Ibnu Hajar, “Ia sangat mengagungkan Ibnu Taymiah dan memujinya dengan sebuah qashidah (bait-bait syair), kemudian ia menyimpang darinya dan menyebutnya dengan sebutan sangat jelak dalam kitab tafsirnya, dan ia menisbatkannya menyakini tajsîm (menggambarkan Allah sebagai berpostur). Ada yang mengatakan bahwa ia (Abu Hayyân al Andalusi) membaca buku al Arsy (karya Ibnu Taymiah) maka darinya ia meyakini hahwa Ibnu Taymiah penganut aliran tajsîm.”

Az Zabidi berkata, “As Subki berkata, ‘dan kitab al Arsy adalah kitab karya yang paling jelek … dan ketika Abu Hayyân memperhatikannya, ia senantiasa melaknatinya sampai mati setelah sebelumnya ia mengagungkannya.’”

Demikian juga dengan adz Dzahabi, salah seorang santri Ibnu Taymiah, kendati ia pernah berguru kepadanya, namun hal itu tidak mencegahnya untuk menegur dan menasihatinya. Dalam sepupcuk suratnya yang dikenal dengan nama Risalah Dzahabiah, ia menasehati dan menegur keras Ibnu Taymiah, di antaranya adz Dzahabi menulis, “Hai Anda, engkau telah banyak menelan racun para filsuf dan buku-buku karangan mereka berulang kali, dan disebabkan banyaknya pengaruh racun, badan menjadi ketagihan dan menguasainya…. (kemdian ia melanjutkan), “Duhai sialnya orang yang mengikutimu, sesungguhnya ia menyodorkan dirinya dalam kezindiqan dan keterlepasan dari agama…. Tidaklah mayoritas pengikutmu melainkan orang-orang rendahan yang tak berkualitas, qa’îd marbûth, atau ringan akalnya, khafîful aqli, atau orang awam pembohong, ‘âmiyun kadzdzâb, dungu pikirannya, balîdudz dzihni, atau orang terasing yang terdiam, kuat makarnya, atau penyerap yang saleh tapi tidak memiliki pemahaman. Jika engkau tidak percaya apa yang aku katakan, maka periksalah mereka dan takarlah mereka dengan penuh keadilan…. Sampai kapan kamu memuja-muja omonganmu sendiri dengan pujian yang tidak engkau berikan bahkan kepada hadis-hadis Bukhrai & Muslim, andai hadis kedua selamat dari kecamannya, bahkan setiap saat engkau menyerangnya dengan mendha’ifkannya dan menggugurkannya dengan takwil atau pengingkaran. Tidaklah telah tiba saatnya engkau sadar? Tidaklah tiba waktunya engkau bertaubat dan kembali… usiamu telah mencapai lebih dari tujuh puluh tahun, masa berangkat (kematian) telah dekat… benar, demi Allah aku tidak perna tau engkau ini ingat/menyebut-nyebut kematian… bahka engkau mengejek-ngejek orang yang menyebut-nyebut kematian… akupun tidak yakin engkau mau menerima ucapanku dan memperhatikan nasihatku…. “

Ibnu Hajar sendiri menuturkan, ketika menyebut biografi al Yâfi’i dalam kitab ad Durar al Kâminah, “Ia (al Yâfi’i) mempunyai pembicaraan dalam mengecam Ibnu Taymiah.”

Pernyataan al Yâfi’I adalah sebagai berikut: Pada tahun 705 H terjadi kekacauan akibat kesesatan pandangan-pandangan Ibnu Taymiah, sehingga para pembesar ulama Ahlusunah bangkit mengadilinya dan berakhir dengan dijebloskannya ia ke dalam penjara. Di antara kecaman para ulama atasnya ialah pandangannya yang mengatakan bahwa Allah berada di atas singgasana-Nya dengan arti benar-benar duduk sebagaimana layaknya duduknya hamba, dan Allah berbicara dengan kata-kata dan dengan suara sebagaiaman manusia. Oleh karenya, diumumkan di kota Damaskus, bahwa barangsiapa meyakini akidah seperti Ibnu Taymiah maka ia halal harta dan nyawa/darahnya. … Ia (Ibnu Taymiah) banyak memiliki buku karangan lebih dari seratus jilid, dan ia memiliki pandangan- pandangan yang aneh dan diingkari oleh para ulama dan ia dipenjarakan karenanya, pandangan- pandangan itu bertentangan dengan Ahlusunah , di antara yang paling keji adalah larangannya untuk menziarai makam suci Nabi saw.

Dan juga kecamannya terhadap para tokoh sufi seperti Hujjatul Islam Abu Hamid al Ghazali, guru besar Imam Abul Qasim al Qusyairi, Syeikh Ibnu Irrîf, Syeikh Abul Hasan asy Syadzili dan banyak kalangan pembesar wali-wali Allah dan hama-hamba pilihan yang baik….,

Demikian juga akidahnya tentang bersemayamnya Allah di sudut tertentu dan pandangannya yang batil dalam masalah itu dan lain-lain dari akidahnya seperti sudah ma’ruf dinukil darinya … “

Dalam kitabnya Daf’u Syubahi Man Syabbaha, Syeikh Taqiyyuddin Abu Bakar al Hishni ad Dimasyqi asy Syafi’i mengkeritik dengan tajam Ibnu Taymiah, yang katanya hanya berpura-pura mengikuti mazhab Hanbali dengan tujuan melariskan pandangan-pandangan sesatnya … Setelah digelar majlis pengadilan untuk mengadili Ibnu Taymiah, para ulama besar Ahlusunnah, diantaranya Shafiyyuddin al Hindi, Syeikh Kamaluddin az Zamlakani Syeikh Syamsuddin Adnan asy Syafi’i, dan berakhir dengan dijebloskannya Ibnu Taymiah ke dalam penjara, dan setelah pengawasan diperketat. Qadhi mazhab Maliki telah menegeskan, bahwa Ibnu harus dihukum mati atau paling tidak harus diperketat penjagaannya dalam penjara, atau langsung dibunuh, sebab –masih penurut Qadhi mazhab Maliki- telah terbukti kekafirannya!

Demikian pula dengan Allamah Burhanuddin al Fizari telah mengajukan gugatan setebal empat puluh halaman tentang akidah Ibnu Taymiah, dan ia telah menfatwakan akan kekafiran Ibnu Taymiah. Fatwa itu disetujui oleh Syeikh Syihabuddin Ibnu Jhbal asy Syafi’i. di bawahnya juga ditandatangani oleh Qadhi mazhab Maliki dan banyak ulama lain. Dan telah terjadi kesepakatan akan kesesatannya, kebid’ahan dan kezindiqannya…

Kedumian beliau melanjutkan, “Kemudian fatwa-fatwa itu dikirimkan kepada Sultan, setelahnya Sultan mengumpulkan para qadhi (jaksa/ulama), setelah itu Qadhi Badruddin ibn Jama’ah menuliskan di bawah lembaran fatwa tersebut, ‘Siapa yang meyakini pendapat seperti ini ( seperti pendapat Ibnu Taymiah) maka ia adalah dhâllun mudhillun (sesat dan menyesatkan). Keputusan itu disetujui oleh qadhi mazhab Hanafi, maka dari itu kekafirannya adalah hal yang telah disepakati… “

Inu Hajar, yang kata Anda memuji Ibnu Taymiah dalam kitab ad Durar al Kâminah, telah membeber komentar dan pandangan para ulama tentang Ibnu Taymiah, di antaranya ia mengatakan, “Ia merasa dirinya sebagai seorang mujtahid, maka ia membantah para ulama baik yang kecil maupun yang besar, yang telah lampau maupun yang baru. Sampai-sampai Umar-pun ia salahkan. Ketika sampai berita itu kepada Syeikh Ibrahim ar Raqiy ia mengecamnya, dan ia pun meminta maaf atas sikapnya dan memohon ampun.

Tentang Ali, kata Ibnu Taymiah, ia salah dalam tujuh belas kasus, di mana Ali menentang nash al Qur’an…
Tentang siapa para ulama yang dikecam oleh Ibnu taymiah, Ibnu Hajar berkata, “Ibnu telah berkata kasar tentang Sibawaih, maka Abu Hayyân memusuhinya…

Ia mencaci maki Imam Ghazali, sampai-sampai terjadi kekacauan, hampir-hampir ia dibunuh!

Ia juga mengecam Ibnu Arabi dan ketika sampai berita kepada Syeikh Nashr al Munjabi, ia melayangkan surat teguran keras kepa Ibnu Taymiah.

Tentang akidah Ibnu Taymiah, Ibnu Hajar mengatakan, “hadis tentang nuzûl, ia mengatakan bahwa Allah turun dari langit seperti turunku sekarang ini dari tangga mimbar.. Ia menentang orang yang bertawassul dan beristighasah kepada Nabi saw.

Pada taggal 17 bulan Rabi’ul Awal tahun 707H ia dituntun untuk bertaubat dari akidah tajsîm-nya …
Setelahnya, Ibnu Hajar merangkum komentar para ulama tentang Ibnu Taymiah, “Ibnu az Zamlakani dan Abu Hayyân menyimpang darinya (sebelumnya mereka mengagungkannya_pen).

Di antara para ulama ada yang menggolongkannya sebagai peyakin tajsîm… ada yang menggolongkannya sebagai zindiq (kafir), ada yang menggolongkannya sebagai orang munafik, sebab ucapannya tentang Ali seperti telah lewat, dan dikarenakan ucapannya bahwa Ali selalu terhina (tidak ditolong Allah) kemanapun ia menuju. Dan beliau berulang kali berusaha merebut kekhalifahan namun tidak berhasil. Ali berperang hanya karena ingin berkuasa bukan demi agama!

Dalam kitab Lisân al Mizân, ketika menyebut biografi Allamah al Hilli, Ibnu Hajar juga menuliskan demikian, “Ia (Allamah al Hilli) menulis buku tentang keutamaan Ali ra., buku tersebut telah dibantah oleh Taqiyyuddin Ibnu Taymiah dalam sebuah kitab besar. Syeikh Taqiyyuddin as Subki telah menyebut buku itu dalam bait-bait syairnya… dalam akhir bait syair itu ia mengecam akidah Ibnu Taymiah.

Ibnu Hajar berkata, “Aku telah menelaah buku tersebut, aku temukan seperti yang dikatakan as Subki dalam al Istîfâ’, tetapi ia (Ibnu Taymiah) sangat subyektif dalam menolak hadis-hadis yang dikemukakan Ibnu al Muthahhar (Allamah al Hilli)… ia banyak menolak hadis-hadis yang jiyâd (bagus) ….

Betapa sering ia, demi melemahkan ucapan Allamah al Hilli, melecwehkan Ali ra.. lembaran ini tidak cukup untuk menjelaskan hal itu berikut contoh-contohnya.

Dan dalam Fath al Bâri, Ibnu Hajar juga memiliki komentar tentang Ibnu Taymiah, baik rasanya Anda rujuk.
Dan di akhir tulisan ini, saya ingin menyebutkan komentar Ibnu Hajar al haitami ketika ditanya tentang Ibnu Taymiah:

إبنُ تيمية عبدٌ خذلَهُ اللهُ و أضَلَّهُ و أعماهُ و أَصَمَّهُ و أذلَّهُ. و بذلكَ صرَّحَ الأئمةُ الين بيَّنُوا فسادَ أحوالِهِ و كِذْبَ أقوالِهِز و من أراد ذلكَ فعليه بِمُطالَعَةِ كلامِ الإمام الْمُجتهد المُتَّفق على إمامتِهِ و جلالَتِهِ و بلوغه مرتبةَ الإجتهاد، أبي الحسن السبكيْ ولدِهِ التاج و الإمام العز إبن جماعَة، و أهلُ عصرِهِ و غيرهم من الشافعية و المالكية و الحنفية. و لم يقتصر أعتراضه على مًتأخري الصوفية، بل اعترض على مثل عمر بن الخطاب و علي بن أبي طالب رضي الله عنهما……
و أياكَ أن تصغِيْ إلى ما في كتب إبن تيمية و تلميذه إبن القيم الجوزية و غيرهما مِمن اتخذ إلهَهُ هواه و أضلَهُ اللهُ على علمٍ و ختم على سمعه و قلبه و جعل على بصرِهِ غشاوَةً، فمن يهديه مِنْ بعد الله… و كيف تجاوز هؤلاء المُلْحِدون الحدودَ و تعدَّوا الرسومَ و خرقوا سياجَ الشريعة و الحقيقة، فظنوا بذلك أنهم على هُدًى مِن ربهم، و ليسوا كذلك بل هم على أسوأ ضلالٍ و أقبحِ خصالٍ و أبلغ المقتِ و الخسران و أنهى الكذب و البهتان… فخذل الله مُتَّبعيهِم و طهَر الأرضَ م أمثالهِم.

Ibnu Taymiah adalah hamba yang telah ditelantarkan Allah, disesatkan, dibutakan, ditulikan dan dihinakan. Demikian dijelaskan para imam yang telah membongkar kejelakan keadaannya dan kepalsuan ucapannya. Siapa yang mengetahui hal itu hendaknya ia menelaah komnetar Imam Mujtahid yang telah disepakati akan ketokohan dan keagaungannya serta sampainya ke derajat ijtihad; Abu al hasan as Subki dan putranya, serta Imam al Izz ibn Jama’ah, demikian pula komentar mereka yang sezaman dan lainnya dari kalangan ulama mazhab Syafi’ah, Malikiah dan Hanafiah. Ibnu Taymiah tidak terbatas hanya mengkritik para pemuka sufi mutaakhkhirîn, tetapi ia juga mengkritik Umar ibn al Khaththab dan Ali ibn Abi Thalib ra….

Hati-hatilah kamu dari menelaah buku-buku Ibnu Taymiah dan muridnya; Ibnu al Qayyim al Jawziah dan selain keduanya dari orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan dan disesatkan Allah kendati ia pandai, serta Ia tutup telinga dan hatinya serta Ia jadikan atas penglihatannya penutup, lalu siapakah yang akan memberi hidayah selain Allah… bagaimana kaum ateis itu menerobos batas dan melampau garis serta menerjang pagar syari’ah dan hakikat, mereka mengira dengan itu mereka berada di atas hidayah dari Tuhan mereka. Tidak demikian! Mereka berada d atas kesesatan paling jelek, keadaan paling buruk, puncak murka dan kebohongan dan kepalsuan paling puncak… Allah menghinakan para pengikut mereka dan membersihkan permukaan bumi dari orang-orang seperti mereka.”

Selain itu, Anda dapat menemukan daftar panjang mana-mana ulama besar Ahlusunah dari berbagai mazhab fikih telah mengecam dan membantah keras kesesatan-kesesatan Ibnu Taymiah yang tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu dalam kesempatan ini.

Jadi jelaslah dari paparan sekilas di atas dapat dimengerti bahwa Ibnu Taymiah bukan dari Ahlusunnah!!! Ia adalah musuh bebuyutan akidah Ahlusunah wal Jama’ah…. Perbedaan pendangan, ushul dan prinsip akidahnya bertolak belakang dari prinsip akidah Ahlusunnah!!

Ia seorang mujassim… musyabbih, pengingkar ziarah makan suci Nabi Muhammad saw. … Pengecam tawassul dan istighâsh dan mengangapnya sebagai bid’ad dan perbuatan sesat… Pembenci nyata keluarga suci Nabi; Ali, Fatimah, Hasan, Husain …. Pembenci kaum sufi dan para waliyullah…. Ia Bapak ektrimisme eksternal di kalangan umat Islam dengan doktrin-doktrin kekerasan yang ia sebarkan di lembaran-lembaran buku-bukunya yang nyata!

Dan yang pasti Ibnu Taymiah hanya membawa kekacauan di tengah-tengah umat Islam dengan pandangan-pandangan sesatnya yang sekarang diadopsi dan sedang dikembangkan dengan gencar kaum Arab Baduwi di Timur Tengah dan jongos-jongos mereka di tanah air tercinta!!!

(Artikel ini pernah dimuat dalam blog sebagai jawaban dari seorang penanya, tetapi mengingat pentingnya kama kami muat lagi)

58 Responses to “Ibnu Taymiah Bukan Ahlusunnah (1)”

  1. Salam kenal.
    Saya sangat tertarik dengan blog ini yang dengan berani membongkar kedok kesuniiah Ibnu Taimiah yang diaku-aku sebagai Syekul islam oleh kaum Salafiyyun!
    Saya berharap data-data hujtan para ulama Ahlussunnah atas orang ini terus pabak bongkar.
    selain itu saya menanti bantahan para pengagum ibnu Taimiah atas artikel-artikel di blog ini.

    ******************
    Jawaban Kami:

    Salam kenal juga!
    Syukur alhamdulillah kamu tertarik dengan kajian di blog kami ini.
    InsyaAllah data-data tentang itu akan kami bongkar terus. Nantikan aja, jangan bosan-bosan mampir ke sini.
    Terima kasih.

  2. wah kelihatannya blog ini isinya cuma menghasud saja… yang diungkap hanya tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Syekhulislam Ibnu Taimiah -rahimahullah-… Saya tidak percaya mas dengan tuduhan dan hasutan kamu. Maaf ya, kami kenal siapa Ibnu Taimiah… tidak seperti kamu, persis lalat hanya hinggap di borok-borok menjijikkan atau di sampah yang berbauh busuk!
    Cari kerjaan lain mas! kamu paling-paling antek-anteknya Rawaridh Iran yang sesat itu!
    Ndak laku di sini!!

    ***********************
    Jawaban Kami:

    Mas, muhibbulhaq. nama kamu bagus sekali, pecinta kebenaran, tapi sayang ya kelihatannya kamu belum siap mendengar kebenaran… kamu sepertinya telah kerasukan virus-virus hasutan orang-orang Salafiyyun yang garang dan kehilangan kontrol Dengan blog ini karena membongkar kedok Ibnu Taymiah dan menelanjanginya dari baju kepalsuan yang selama ini ia sandang..

    Mana artikel yang mengandung hasutan mas? Semuanya dilengkapi dengan bukti dan rujukan akurat.
    Kalau kamu tidak tau lebih baik jangan angkat suara… Allah akan memintai pertanggung jawaban atas semua sikap kita kelak di hari pembalasan.

    Kami sebagai antek-antek Rawafidh itu lucu mas!! kamu jangan mengqias kami dengan kamu dan rekan-rekan kamu yang digerojoki Reyal Saudi dan Dinar Kuwait untuk menjadi Sales Murahan ajaran Wahabi di negeri ini!! Kamu pikir semua orang kayak kamu kan? antek-antek asing?

    Mas kami sarankan nama kamu ganti aja dengan wahaa’i ghalib! itu lebih cocok!

  3. Salam pak.
    mau nanya nih kalau ibnu taimiah itu bukan ahlusunnha trus dari golongan nama dia?
    bapak nukil keterangan ibnu hjar bahwa “Betapa sering ia, demi melemahkan ucapan Allamah al Hilli, melecwehkan Ali ra.. lembaran ini tidak cukup untuk menjelaskan hal itu berikut contoh-contohnya.” trus apa sikap para ulama islam terhadap orang yang melecehkan Sayyidina Ali ra. dan bagaimana sikap kita terhadapnya?
    data-data yang dibuat di sini kok mengerikan saranya pak! saya jadi bingun nih!

    *****************
    -Jawaban Kami-

    Salam mas rieq. semoga anda kekar dan tidak rieq!

    Ibnu Taymiah memang tidak diakui para ulama dan pembesar Ahlusunnah sebagai bagian dari mereka! Ia telah dinyatakan sesat yang keluar dari Ahlusunnah karena fatwa-fatwa sesatnya tentang banyak hal, misalnya tentang ziarah makam suci Nabi Muhammad saw., haramnya bertawassul dengan beliau, meyakini Allah SWT. berpostur dan berjasad (faham kaum mujassimah) dan masih banyak lagi lainnya.

    Adapaun fatwa ulama tentang orang yang melecehkan kehormatan Sayyidina Ali ra. adalah jelas! orang seperti itu dihukumi munafik! dan merekalah tempat orang-orang munafik, Innal munafiqin fid darkil asfali minan nar! Oleh sebab itu para ulama Islam mewanti-wanti kaum Muslimin agar hati-hati dari ajaran dan ajakan sesat Ibnu Taymiah yang disebarkan di cela-cela buku-bukunya dan disebar-luaskan murid-muridnya seperti Ibnu Qayyim al Jauziyah. dkk

  4. Mas,kalau mau jujur dikitab apa mas dapat data ini?jgn asal nuduh tapi datangkan kitab rujukannya.

    *******************
    -Jawaban Kami-

    Salam pak Abu. Kan semua rujukan sudah disebut, seperti Daf’u Syubahi Man Syabbaha. Tolong dirujuk aja atau rujuk aja ke buku-buku yang menyebut sejarah para ulama/rijal, atau buku-buku ulama Ahlusunnah yang secara khusus menyebut Ibnu Taymiah.

    Makasih.

  5. ooh gitu yaa, waah seru campur deg2an nih, karya ibnu taymiyah dan ibnu qoyyim kan ke islaman banget, seperti sering nukil n membahas ayat, bukankah mereka mujaddid islam..??, saya terbiasa kumpul dgn temen HT, bacaan mereka buku2 tersebut.

    *********************
    -Jawaban Kami-

    Salam bang Tamim.
    Temen-temen HT kamu perlu dibimbing, mereka rata-rata bersemangat tapi sangat minim informasi Islam akurat. Jadi bimbing aja mereka.

  6. Mas, apa sudah terbit buku dalam bahasa Indonesia yang khusus membahas secara kritis pendapat2 Ibnu Taimiyah seperti halnya buku yang sudah terbit mengenai Abu Khurairoh umpamanya, supaya kaum muslimin Indonesia bisa lebih mengetahui siapa itu Ibnu Taimiyah.

    ********************
    -Jawaban Kami-

    Salam, mas Mulya.

    Setau saya belum ada. Mudah-mudahan kedepan ada yang meluangkan waktu utuk itu.
    Makasih.

  7. salam kenal mas
    membaca tulisan annda sepertinya anda ini sedang stres yah ? kemungkinan besar anda ini seorang yg sedang kerasukan jin sufi

    ***********************
    -Jawaban Kami-

    Salam kenal juga.
    Semua kalimat yang kita ucapkan pasti akan dimintai pertangung-jawabannya di hadapan Allah kelak. Jadikan keyakinan ini sebagai cermin dalam kehidupan kita agar kita selamat di dunia dan akhirat.
    Kalau anda tidak puas dengan tulisan di sini silahkan anda bantah secara ilmiah, kami menantinya. Wassalam.

  8. Waduh begitu banget ye die( ibnu taymiyah) berarti selama ini ane ketinggalan info tetang die. Bang tlg donk kasi info yg lebih banyak tentang die. berarti ude banyak orang yg dibikin seseat ama die. gawat donk naudzubillah mindzalik deh.

  9. blog ini penuh dengan cacian can makian kepada syaikhul islam ibnu taymiyah…… anda mengomentari dia dari ulama yg kafir. ulama seperti ibnu arabi kok di jadi bahan taqlid. an amungkin gak percaya kalau ibnu hajar mengkritiknya. itu paling fitnah anda. anda ini pantas jadi orang kafir.

    semoga allah melaknati mu

    balas ke http://www.akhmukhtar.blogspot

    kalau jantan

    ***************
    -Jawaban Kami-

    Salam atas mereka yang tunduk kepada kebenaran.
    Pak mukhtar, sepertinya anda berbudi pekerti seperti Salaf Anda, suka caci maki, melaknat dan menfitnah…. anda mengecam blog ini penuh caci-maki eh ternyata anda yang malah mencaci-maki dan lebih parah lagi anda mengkafirkan seorang ulama Islam!

    pak, saya tidak kaget sedikitpun dengan cacian anda, sebab memang orang-orang yang kehabisan dalil yang menggunakan caci-maki sebagai senjata.

  10. jangan-jangan anda bisa menuduh bahwa ulama mutakhir seperti syaikh abdul aziz bin baz, syaikh muhammad nashiruddin al albani, syaikh utsaimin. dll yg semuanya bermadjhab salaf alias ahlusunnah waljamaah.

    anda ini ilmu mu seberapa sih……………………

    *********************
    -Jawaban Kami-

    Pak Mukhtar.
    Saya tidak akan menuduh mereka sebagai Ahlusunnah, sebab mereka bukan Ahlusunnah… mereka adalah bermazhab Wahhabi yang suka mengkafirkan Ahlusunnah wal Jam’aah alias Asy’ariyah, al Maturidiyah.

  11. ********************
    Jawaban buat pak dadan

    Salam pak dadan.
    maaf kalau nitip artikel ya jangan di sini toh pak.

    Semua yang kamu sebutkan tentang Ibnu Tayimiah itu mungkin saja benar terjadi, sebagaimana bisa jadi itu propaganda palsu Ibnu Qayyim, murid setia Ibnu Taymiah.

    yang penting disni ialah apakah sikap dan pandangan Ibnu Taymiah yang kami sebutkan di sini itu palsu adanya atau memang demikain kenyataan Ibnu Taymiah. Itu yang perlu anda jawab di sini.

    Pak dadan anda berkata: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang dianggap kafir dan difatwakan bahwa darahnya halal oleh para ulama pada zamannya. Beliau dimasukkan dari satu penjara ke penjara yang lain kemudian disiksa dari waktu ke waktu. pertanyaan kami adalah apakah semua ulama besar Ahlusunnah yang menvonis Ibnu taymiah dengan vonis kafir dan sesat itu salah dan hanya berdasarkan hawa nafsu saja atau mereka memiliki bukti-bukti untuk itu semua?

    Atau anda akan menuduh para ulama Ahlusunnah itu seperti yang anda katakan Dan kita lihat kalau sesorang itu musuh besar Ibnu Taimiyah pasti orang ini aqidahnya tidak benar.

  12. maaf mas…,apa anda telah membaca kitab2 ibn taymiyah seluruhnya??kalau sudah,apakah si mas tau apa itu ahlusunnah menurut al-qur’an&hadits shohihah???.Dalam mneliti tentang akidah ibn taymiyahah,versi ahlusunnah mna yang si mas pakai??sebab kaum2 jindiq pun saat ini mengaku ahlusunnah.bagaimana kalau kita menimbang akidah ibn taymiyah dg kitab2 ulama sebelumnya,dari kalangan tabi’in misalny?si mas khawatir ya kalau kebisaan para kuburiun mulai berkurang&omset para penjiarah kubur mulai turun?????

    **********************
    -Jawaban Kami-

    Salam mas Juned.
    untuk mengenal ibnu Taymiah tidak harus membaca seluruh buku karangannya. Lagi pula waktu saya jauh lebih berharga untuk saya buang-buang membaca seluruh kitab Ibnu Taymiah.

    Menyebut-nyebut Ahlusunnah dengan Kuburiyyun sudah biasa kami dengar dari mulut-mulut kaum Salafiyyun.
    Tolong sebutkan buku tabi’in siapa yang cocok dengan penyimpangannya ibnu taymiah.

  13. anda berkata mereka adalah bermazhab Wahhabi yang suka mengkafirkan Ahlusunnah wal Jam’aah alias Asy’ariyah?al Maturidiyah. kalau para ulama yang disebut pak muhtar adalah wahabi lalu siapa ulama ahlussunnah sekarang? kepda siapa kita menuntut ilmu?

    ***************
    -Jawaban Kami-

    Salam mas Abu.
    Ulama Ahlsunnah terlalu banyak untuk disebut nama-nama mereka. kalau ulama Wahhabi gampang disebut sebab jumlah mereka hanya sagelintir saja, jadi mudah menyebutnya, Ben baz & Ibnu Utsaimin, Ibn Jibrin … …

  14. Salam kenal mas

    Saya engga tau mas bermadzhab apa? Tapi saya menyambut baik blogger mas, ada perimbangan argumen. karena selama ini saya lihat para wahabisme yang selalu merasa paling benar, merasa paling berhak untuk memvonis orang lain. Sukron

  15. BERAPA KITAB SIH YANG ANDA BACA DARI BUKU2 SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMYYAH RAHIMAHULLOH? LALU HASIL KARYAM APA UNTUK ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN? INGAT LHO , BARANGSIAPA YANG MENGHUJAT ULAMA, BIASANYA MATINYA SUU’ KHOTIMAH

    ****************************
    -Jawaban Kami-

    Salam pak Abu.
    Omongan anda itu lagu lama.

  16. Da’wah utama Ibnu Taimiyah Semoga Allah merahmatinya adalah menyeru kepada Tauhid menjauhi syirik, mengikuti sunnah menjauhi bid’ah.
    Misi utama IBLIS menjerumuskan umat kepada syirik dan pengikut bid’ah.
    Jadi kalau ada penentang da’wah Ibnu Taimiyah penerus da’wah para NABI/RASUL berarti identik dengan IBLIS atau antek-antek/bala tentara IBLIS Laknatullah.
    Semoga Allah memberi hidayah kepada seluruh kaum muslimin menjadi ahli tauhid dan pengikut sunnah. Amin.

    *******************
    -Jawaban Kami-

    Salah satu kecaman keras Wahhabi/Salafy atas Ahlusunnah adalah kultus terhadap para ulama dan shufiyah misalnya, tetapi anehnya, para glulat (ekstirmis ) hanabilah (wahabi/Salafy) ternyata mengindap fanatisme terhadap Ibnu Taimiah lebih parah dari yang mereka tuduhkan kepada Ahlusunnah.

    LA TANHA ‘AN KHULUQIN WA TA’TIYA MITSLAHU.

    Apa yang anda katakan adalah bukti nyata pengukultusan Ibnu Taimiyah.

  17. saya mau tanya, apa benar dulu kerajaan arab saudi, ketika zaman su’ud atas persetujuan bin wahab menembakin orang di sekitar ka’bah dan dekat kuburan rasulullah?, kalau ada datanya dari mana yang sahih?

    *****************
    -Jawaban Kami-

    Salam
    Sementara ini kami tidak memiliki data tentangnya. kalau membantai kaum Muslimin yang berbeda dengan wahhabi benar beberapa kali di lakukan.

  18. Alhamdulillah, ternyata masih ada orang yang terbuka hatinya untuk membuka kedok Salafi palsu alia Wahabi. Kita sudah dibuat cape untuk menerangkan kesesatan mereka, tapi ujung-ujungnya kita sendiri dibilang SESAT.Rusaknya kaum muslimin belakangan ini pernyebab terbesarnya karena Virus Wahabi menyebar di seantero jagad Islam dan akhirnya melumpuhkan sendi-sendi persatuan Islam. Terima kasih bagi owner blog. Semoga para pembaca terbuka mata dan hatinya. Yang sebaliknya justru marah.. ya..itulah yang disebut dalam Alqur’an” Khatamallahu alaaqulubihim wa’alaa syamlihim dst…

  19. Saya memang tidak suka dengan ajaran salafi, ibnu taymiyah maupun yang sejenisnya. Para penganut wahabi alias salafi suka menuduh ahlu sunnah fanatik buta pada mazhab, tapi mereka lebih fanatik buta lagi terhadap ibnu taymiyah, ibnu qayyim, muhammad nin and wahab an najdi, bin baz, utsaimin, al-fauzan dan abu bakar baasyir. Bencana tuduhan teroris yang menimpa ummat islam saat ini akibat ulah-ulah mereka.
    Saya memang tidak suka dengan ajaran Ibnu taymiyah, dan beliau sempat tergelincir dengan kaykinan bid’ah yang sesat lagi zindiq, itu sebabnya para ulama ahlussunnah ramai-ramai menyerang dia, terlebih buku2nya beredar disebarkan oleh para pendukungnya.
    Namun, setelah Ibnu Taymiyah bertemu dengan ulama besar negeri iskandariyah, shohibul Hikam, Syekh Ibnu Athaillah, terlibat diskusi sengit, akhirnya Ibnu taymiyah menyedari kekhilafanyya dan bertaubat. Dan di akhir hayatnya beliau dalam keadaan fana’ fillah mengucapkan Ana al-haq.
    Sangat disayangkan sekali,beliau tidak sempat mengoreksi tulisan2 dan pendapatnya yang sesat, bid’ah lagi zindiq pasca taubatnya, sehingga banyak manusia yang mengmbil ajaran2nya yang sesat itu, yakni ajaran sebelum dia taubat. seperti aliran Wahabi atau salafi (neo wahabi) dan sejenisnya.
    Seandainya para wahabiyyin dengan hati nurani yang bersih mengetehui ini, insya Allah akan bertaubat karena Allah.
    dan saya berkeyakinan bahwa Ibnu Taymiyah memang seorang yang sesat, namun akhirnya dia bertaubat. semoga Allah menerima taubat Ibnu taymiyah. Dan kepada pendukung fanatiknya, agar dengan hati lapang mengikuti jejak Ibnu taymiyah, yakni taubat dari keyakinan sesat Ibnu taymiyah sebelum taubatnya dia.
    wassalam

    *********************
    -Jawaban Kami-

    Salam pak Syaipullah.
    Kami juga berharap bahwa Ibnu Taymiah telah bertaubat dari kesesatannya. Tapi kami mohon diberi tahu sumber taubatnya Ibnu taymiah seperti yang bapak sebutkan, pasalnya para ulama Ahlusunnah bahkan yang datang setelah Ibnu Taymiah masih menghujatnya dan menganggapnya tidak bertaubat.

  20. Mari kita berjihad melawan ketidak adilan terhadap kaum muslimin, mari kita berjihad (baik lisan, tulisan, maupun harta benda jiwa raga) terhadap wabah virus wahabi bin salafi bin …………….ahli hawa nafsu
    wassalam

  21. silakan anda bklik
    atau buka google dan cari kata kunci ibnu taymiyah bertaubat, ada di blog jihad wahabi.
    Dan saya pernah mendengar kaset pengajian seorang ulama (kalau saya tidak salah denger) meriwayatkan bahwa waktu sakaratul mautnya, ibnu taymiyah dalam keadaan fana fillah yakni mengucapkan ana al-haq
    http://jihadwahabi.blogspot.com/2007/07/mesti-baca-ibnu-taimiah-bertaubat-dari.html

  22. Wajar saja ulama menghujatnya demi kebenaran, namun menurut saya itru wajar saja, agar ummat islam mengetahui kesesatan yang difatwakan dan dipegangi ibnu taymiyah sebelum taubatnya, kita maklum sendiri bahwa fatwa dan pendapat ibnu taymiya sebelum bertaubat gencar disebarkan oleh para pengikutnya yang militan. Lebih-lebih saart ini oleh para fundamentalis sesat, terorist (pengikut wahabi, al bani, bin baz, utsaimin, abu bakar baasyi).
    Semoga kita, orang tua kita, seluruh keluarga kita dan zuriat kita senantiasa hidup dalam iman islam, mati dalam iman islam, dan dikumpulkan dengan ahli iman islam, dan selalu dalam wilayah kewalian wali-Nya yang agung. Amiiiin

  23. ada referensi/bukti/ lebih meyakinkankan lagi nggak kalau ibnu taimiyah ada salahnya? Ok. coba tampilkan lagi!

  24. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak berkata kecuali DUSTA” [QS. Al-Kahfi : 5]

    “Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar.” [QS. 24 : 11]

    Shufi - shufi zindik memang tidak ada takutnya sama Allah, selain kurang ajar (merasa lebih pintar dari Allah dengan bid’ah - bid’ah mereka)

    Coba saja tanya sama shufi - shufi itu, apa dalilnya kamu rayakan anniversary Isra mi’raj? Birthday Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam, dan bid’ah - bid’ah lain.

    Ujung-ujungnya mereka akan bilang ‘emang ga ada mas, tapi ini kan baik. Ini bukti kecintaan kita kepada beliau’

    Jadi Allah dan Rasulnya tidak tahu apa yang terbaik buat hamba dan Ummatnya.

    Karena kebobrokan mereka terbongkar dan tidak mampu membantah dengan hujjah yang lebih kuat, maka mereka membalas dengan tuduhan - tuduhan dusta. Anda tahu bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dituduh majnun, tukang sihir? itu karena mereka tidak mampu membantah Al Qur’an.

  25. assalamu’alaikum..mencermati tulisan saudara kayaknya banyk hal yang harus diuji dan dikaji lagi..terus terang saya masih ingin menguji sampai sejauh mana kebenaran pendapat anda tentang kesesatan Ibnu Taimiyah…saran saya kalo anda memang yakin akan keyakinan saudara saya sarankan saudara menguji hujjah saudara dengan orang yang bertentangan pendapat denagn saudara seperti kaum salafi atau wahabi yang saudara sebut…para ustadznya sekalian atau kalau perlu syeikh2nya yaitu syaikh ibnu utsaimin, syaikh muqbil dll…maksud saya untuk mencari kebenaran…kalau memang saudara berada dalam kebenaran pastilah saudara bisa mengalahkan hujjah2 kaum salafi atau wahabi itu…gimana mas mau kan…demi obyektifitas dan kebenaran lho…
    kemudian kayaknya ada yeng perlu didiskusikan oleh kita tentang makna ahlussunah wal jama’ah yang sebenarnya dan dari sudut pandang mana, menurut perkataan siapa…karena saya lihat kita berbeda persepsi tentang istilah ahlussunnah…saya sering ngaji bersama kelompok salafi atau wahabi, kata mereka ahlussunnah wal jama’ah itu adalah suatu manhaj beragama yaitu kewajiban untuk tunduk kepada qur’an, sunnah, dan keteladanan para salafussholeh…karena dibacking banyak dalil…jadi bukan menunjuk orang atau kelompok tertentu..itu istilah ahlususunah secara keilmuan…mengenai secara fakta siapa yang sebenarnya ahlussunnah adalah hanya Allah yang tahu…kemudian bagaimana pendapat saudara tentang istilah ahlussunah?…

    ********************
    -Jawaban Kami-

    Salamun alaikum.
    Blog ini mestinya adalah media baik buat para ustadz Wahabbi untuk mendiskusikannya di sini.

    Masalah istilah Ahlusunnah atau Ahlusunnah wal Jama’ah itu memang diklaim oleh Wahhabi sebagai mereka itulah repreesentatif Ahlusunnah, sementara dalam penggunaan yang berlaku adalah yang mengikuti salah satu mazahab empat dalam fikih dan mengikuti asy’ari dalam teologi, walaupun itu juga belum tentu benar.

    Jadi sekali lagi kami undang seluruh ustadz Salafy untuk berdiskusi di sini.

  26. Assalamu’alaikum…jadi memang ada beberapa perbedaan pandangan tentang istilah ahlussunnah wal jamaa’ah..berdasarkan keterangan ahlussunnah menurut akhi saya kira itu memang pendapat dari kalangan NU, saya pernah baca kitab karangan kyai NU memang seperti itulah…tapi ada baiknya kita mendengarkan pendapat seorang ulama tentang istilah ahlussunnah wal jama’ah…1. Syaikh Ibnu Hajar Al Qathari berkata :…”yang dimaksud dengan madhab salaf ialah apa yang ditempuh oleh para shahabat ra, para tabi’in yang mengikuti mereka dengan ihsan hingga hari pebalasan, tabi’ut tabi’in serta para imam yang telah terbukti keimamahannya dan telah dikenal kedudukan agungnya dalam hal diin serta orang-orang pun telah sepakat mengambil perkataannya, seperti imam yang empat, Sufyan Ats Sauri, Al Laits bin Sa’d, Abdullah bin Al Mubarak, Ibrahim An Nakha’i, Al Bukhari, Muslim dan semua pemilik kitab As Sunan, kecuali para ahlul bid’ah atau orang-orang yang dikenal dengan julukan yang tidak baik, seperti Khawarij, Rafidhah, Murji’ah, Jabbariyah, Jahmiyah, dan Mu’tazilah.”
    lihatlah perkataan Syaikh Ibnu Hajar Al Qathari yang saya nukil dari kitab ahlussunnati wal jama’ah al ma’allimul inthilaqotul kubro karya syeikh muhammad bin abdul hadi al mushri seorang ulama muta’akhirin…saya kira pendapat tsb bisa menengahi perbedaan pendapat ini…kaum salafi dan wahabi juga mengikuti keteladanan imam yang empat termasuk abul hasan al ‘asy’ary…mengenai abul hasan al ‘asy’ary sendiri dalam riwayat hidupnya dia mengalami perubahan aqidah dan prinsip pada menjelang akhir hayatnya, dan di akhir hayatnya beliau kembali kepada prinsip ahlussunnah…kitab yang terakhir al ‘ibadan ‘ala ushuliddiniyah memubuktika hal itu…

    Memang istilah Ahlusunnah sering diaku-aku oleh banyak pihak…. Sekarang Golongan Wahabiyah mengaku merekalah yang Ahlusunnah! Asy
    As’ariyah bukan Ahlusunnah padahal dalam istilah yang mereka bakukan Asy’ariyah-lah agen tungggal Ahlusunnah!

  27. sikap obyektif anda bagus sekali. Anda juga tidak terpancing menggunkan bahsa kasar. Tapi tolong tanggapi beberapa blog yang menampilkkan pembelaan pada ibnu taimiah. Nah, disitu anda tunjukkan anda benar atau salah.

    *******************
    -Jawaban Kami-

    Salam pak Hanifa.
    Syukran atas tanggapannya. Insyaallah. Tolong kirimkan alamat blog mereka agar bisa kami lacak nanti.

  28. sepengetahuan saya di kalangan ahlus sunnah dan pesantren khususnya, banyak Kiai yang melarang santrinya untuk mempelajari kitab Ibnu Taymiyah, karena dikhawatirkan dapat merusak pola pikir santri. Dan saya pernah mendengar dari seorang ulama yang diakui di kalangan pesantren, bahwa ibnu Taimiyah dikatakan ‘kualat ilmu’, dalam arti saking cerdasnya Ibnu Taimiyah sehingga ia merasa paling benar dalam pemikirannya. Dan jaman sekarang ini, bukan hanya Wahabi yang menjadikan Ibnu Taimiyah sebagai sumber rujukannya, tetapi golongan Islam yang merasa dirinya lebih modern, lebih rasional dan lebih merasa punya ilmu, umumnya lebih mengacu pada Ibnu Taimiyah. Sebenarnya secara tidak sadar merekalah yang men’dangkal’kan agama, karena cara berpikir mereka yang terlalu rasional.

  29. salam saudara-saudaraku, apa sudah jadi ni..? persoalan seperti ini lebih memecah belahkan umat. kita semua tahu ulama’ itu waris anbia’. ijtihad ulama’ itu kalau benar disisi Allah, baginya 2 pahala. kalau tidak, baginya 1 pahala. Maha pemurahnya Allah sekalipun perkara itu tidak brtepatan dengan kemahuanNya. Syeikh Ibn Taymiah adalah seorang yang dianigerahkan Allah dengan ilmu yang luas. kenapa kita mesti membongkar peribadi ulama’. bukankah ianya sangat merbahaya..macam mana kita dapat tahu yang ulama’ ni benar, ulama’ ni tak benar..? adakah semua berita ini sampai secara mutawatir kepada kita..? adakah kita ni sehebat ulama’ dahulu kala.. kita lihat ulama’ mutaakhrin sekarang yang mana mengatakan ulama’ itu betul, ulam’ itu tak betul.. ulama’ takut untuk bercakap tentang peribadi ulama’ yang lain.. kalau Syeikh Ibn Taymiah itu salahsekalipun., kenapa kitab-kitabnya masih menjadi rujukan di seluruh dunia..? bahkan dikalangan ahlussunnah juga ada merujuk kepada kitab beliau., kenapa tidak dibunag saja.. buanglah sikap ta’sub kita kepada sesuatu yang kita ikuti.., kita sekarang semua mengaku ahlussunnah, tapi sejauh mana kita telah beramal dengan al quran dan hadis. tahap manakah kita ini yang sudah boleh mengatakan sesuatu terhadap ulama’. ulama’ itu ahlussunnah, ulama’ ini bukan. adakah kita sudah alim dengan semua disiplin ilmu.. mana kita tahu syeikh ibn baz, syeikh albani, dll bukan ahlussunnah.. jika dia bukan ahlussunnah sekalipun, kenapa kita mesti mengata yang bukan-bukan terhadap mereka.. ulama’ kah kita ini..? ahlussunnah yang sebenar tidak mengatakan syiah itu kafir, wahabi itu kafir.. kita semua umat islam punyai tuhan yang satu iatu Allah S.W.T. punyai nabi yang satu iatu Nabi S.A.W. punyai kitab yang satu iatu Al Quran, punyai kiblat yang satu iatu Ka’bah,… kadang-kadang kita solat dekat masjid, saudara kita yang berfahaman wahabi pun solat disebelah kita… kerana apa..? kerana kita semua bertuhankan Allah.. cuma kisatu saja yang masih belum jadi satu, iatu kita umat islam yang asalnya satu, tapi kita semua telah dipecah belahkan oleh musuh-musuh Allah.. sedang kita tidak mengetahui.. sebelum saya mengundur diri, saya mohon ampun pada Allah, mintak maaf pada saudara-saudara sekalian jika kata-kata saya ini menyentuh sensitiviti pelbagai pihak., sekian, wassalam.

    ______________
    -Jawaban Kami-

    Salamun Alaikum.
    Menyebutkan pandangan ulama bukan berarti mencaci maki…. menyadarkan umat akan bahaya kesalahan dan penyimpangan ulama tertentu tidak berati berusaha memecah belah kesatuan umat islam.

    Para ulama Ahlusunnah, seperti Ibnu Hajar, Syeikhul Islam Imam Taqi as Subki dll. telah membongkar penyimpangan Ibnu Taymiha, apa mereka akan kita tuduh memecah-belah umat Islam?! Tentu tidak kan?! semua kami lakukan hanya untuk menghindarkan umat dari penyimpangan-penyimpangan Ibnu Taymiah.

  30. waalaikumussalam, ye memang betul apa yang saudara cakap tu.. tapi saudara tak boleh membuat syeikh ibn taymiah sampai jadi begini… saya hormat saudara kerana ilmu yang saudara ada.. tapi kenapa kita mesti berbicara mengenainya.. ulama’ hanya la pewaris anbia’ tapi mereka tidak maksum.. mereka tidak terlepas jua dari melakukan dosa.. seperti juga halnya dengan sahabat nabi S.A.W…. juga tidak terlepas dari melakukan dosa.. mungkin saudara nampak kesalahan syeikh ibn taymiah, tapi disana banyak lagi ulama’-ulama’ yang tidak terlepas dari mengutarakan sesuatu pendapat yang menimbulkan kontroversi umat islam.. kita tak nafikan… tapi apa boleh buat , itulah dunia ijtihad ulama’… ijtihad ulama’ adalah rahmat Allah… ada yang setuju dan ada yang tak setuju… mari lah kita semua sama-sama berdoa kepada Allah supaya Allah meletakkan kita semua umat islam di seluruh dunia di landasan yang diredhaiNya.. Amin…

    _____________
    -Jawaban Kami-

    Salam pak cik.

    Apa pendapat pak cik kalau ada orang yang mengatakan bahwa Sayyidina Ali ra. (Khalifa keempat kita) itu dituduh berperang kerena mencari kejayaan kekuasaannya bukan karena fi sabilillah? Apa orang macam itu pantas dihormati dan digolongkan Ahlusunnah?

    Apa menurut pak cik dibolehkan seorang berijtihad mencela-cela Sayyidina Ali ra. dengan mengatakan bahwa sampai menjelang mati pun Sayyidina Ali ra. masih tergila-gila dengan putri Abu Jahal yang dahulu di masa Nabi mau ia nikahi, tapi fatimah marah dan Rasul pun marah dan melarang!

    Apa orang yang berpaham seperti itu pantas dihormati dan disebut sebagai pewaris anbiya’?!
    itu masalahnya pak cik bukan sembarang kesalahan! yang lahir dari ijtihad!

  31. waalaikumussalam, ijtihad adalah suatu perkara yang diharuskan dalam agama untuk mencapai sesuatu kemaslahatan umat.., tapi jika mengata perkara yang bukan-bukan kepada sahabat nabi S.A.W. itu bukan ijtihad namanya.., itu mencela… saudaraku.., jawablah atau keluarkanlah pendapat saudara dengan lemah lembut.., jangan jawab dengan perasaan marah.. ia akan menimbulkan sifat ketidak sukaan sesama kita.. kita berbincang pun sekadar untuk menjalinkan ukhuwah sesama Islam.., saudaraku…, sohihkah cerita yang mengatakan Ali r.a. tergila-gilakan putri Abu Jahal sampai mati itu …? dan Ali r.a. berperang kerana harta..? kerana sebagaimana yang kita semua sedia maklum., telah banyak cerita Nabi S.A.W. dengan para sahabat r.a. yang diselewengkan oleh golongan orientalis… dan diletakkan di atas nama orang islam supaya mereka bermusuhan.. saudaraku.., kenapa kamu banyak berbicara pasal Sayyidina Ali r.a. sahaja..? kenapa juga kamu mesti letakkan gelaran Imam untu k Sayyidina Ali r.a….? dan juga kenapa ada kalanya kamu memanggil Ali a.s…, tidak Ali r.a. sahaja…? bukankah itu untuk anbia’ a.s…? saya mintak maaf banyak-banyak jika kata-kata saya ini menyebabakan hati saudara terasa.. ikhlas saya katakan setelah saya milihat semua artikel dan komen dalam blog saudara ini amat menyedihkan hati saya.., rata-ratanya begitu panas dengan perkataan masing-masing.. tidak saya nampak hati umat bersatu tapi hanya membela diri masing-masing.. memang tidak saya nafikan saudara ingin membetulkan sesuatu yang silap.., tapi saya rasa saudara tidak boleh buat dengan cara sebegini… apa pandangan orang bukan Islam atau pun musuh Islam jika mereka melihat semua ini…, pasti mereka gembira kerana umat Islam dalam keadaan yang amat menakutkan…,saya takut …, dan bimbang sangat-sangat jika ada yang memberi komen di sini pun orang bukan Islam dan melaga-lagakan kita semua… apa-apapun sya mohon ampun pada Allah S.W.T. dan mintak maaf banyak-banyak sekali lagi jika ada terkasar bahasa dan terlanjur perkataan… sekian.., wassalam…

    _____________
    -Jawaban Kami-

    Salam pak cik….
    Apa yang saya katakan tentang Imam Ali as. dalam pandangan yang buruk seperti yang saya singgung di atas bukanlah kebohongan yang mengada-ngada. akan tetapi itu yang dikatakan Ibnu taymiha yang sedang saya kritisi pandangan dan penyimpangannya.
    jadi siapa sebenarnya yang mencela-cela sahabat? Saya atau “Syeikhul Islam” Ibnu Taymiah?

    Tentang gelaran as. untuk Imam Ali bukanlah hal salah, ia bukan khusus untuk para Nabi sahaja. Baca kitab Shahih Imam Bukhari, ketika menyebut Sayyidatuna Fatimah putri tersayang baginda Nabi Muhammad saw., Bukhari mengelarinya dengan alaihas salam.

    Adapun mengapa hanya Imam Ali as. yang menjadi fokus habasan di sini? Ya jelas karena beliaulah yang tak henti-hentinya dijuhat dan dicela Ibnu Taymiah! Hadis keutamaannya ditolak tanpa dasar. itu sebabnya blog ini dibangun. Apa ini berarti memecah belah umat?

    Anda jangan risau tentang orang-orang orientalis akan mengetahui borok kita, karena mereka telah mempelajari dan mengerti itu semua lebih dari banyak ulama dan kyai dan pak cik gu kita sendiri. Jadi mereka dah tau banyak masalah itu.

    Masalah emosi, kalau terlontar dari saya kata-kata yang kurang sopan hamba mohon ma’af, dan bersitighfar kepada Allah.

  32. Semoga saya, keluarga saya, keturunan saya, tetangga saya, dan semua kaum muslimin selamat dunia akhirat, dan terhindar dari fitnah agama yang mengguncang dan meruntuhkan iman. Amiiiin

  33. Pak syaipullah… anda mengatakan Ibnu Taimiyah mengalami fanaa fillah..?? Bagaimana mungkin orang yang memvisualisaikan Allah mengalami fanaa fillah…??? apakah anda pernah mengalamai fanaa fillah…??? Jangan asbun ah… Arwah Ibnu Taimiyah aja ketawa ngeliat anda… he he

  34. Saya hanya ingin menyatakan 3 hal kepada Admin blog ini:
    1. “Jika engkau tidak punya rasa malu, maka lakukanlah apa saja yang kau kehendaki”
    2. Kepada kaum Rafidhah (dan admin blog ini adalah seorang Rafidhah) kami katakan: “Mau’iduna yaumal jana’iz” (Kita akan lihat nanti pada saat kita telah menjadi jenazah, siapa yang benar).
    3. Nukilan-nukilan Anda (yang saya yakin Anda tidak membacanya sendiri, namun hanya menukil) adalah barang basi dari mereka yang terusik oleh Ibnu Taimiyah.
    By the way, “Muutu bi ghaizhikum”: matilah dengan kedongkolan sepenuh hati pada Ahlussunnah.

    ______________
    -jawaban Kami-

    Salamun alaikum,

    Tidak baik marah-ramah di sini… apalagi mulai mencoba menjadi ahli nujum dengan menebak-nebak segala.
    Luapan emosi seperti yang Anda tampakkan sudah biasa kaim dengar dari mereka yang terpojok dengan data-data yang kami bongkar di sini.

    Jadi lebih baik Anda membantahnya dengan bukti bukan dengan caci maki!
    kami tunggu komentar berbobot Anda.

  35. Assalamu’alaikum
    Saudaraku para pengikut ahlussunnah wal jamaah dgn manhaj salafus shalih ana sarankan untuk meninggalkan debat kusir dgn orang2 bodoh yg sok berbicara masalah agama…bukankah telah jelas kepada kita para thulabul ‘ilmi bahwa salah satu aqidah ahlusunnah waljamaah adalah tidak berdebat kusir dgn orang2 bodoh…dan bukan pula aqidah ahlusunnah waljamaah untuk merendahkan/mencaci maki para sahabat radiallahuanhu atau bersikap ghuluw (berlebihan) terhadap mereka…maka tidaklah mungkin seorang ‘alim seperti Syaikhul Islam Ibnu Taymiah yg keilmuannya telah diakui oleh para ulama ahlusunnah di zamannya dan setelahnya sampai skrg menulis kitab yg mencaci maki sahabat seperti yg dituduhkan diatas…melainkan beliau rahimahullah menghabiskan waktunya di daerah tsugur (perbatasan) untuk berjihad melawan tentara tar2 dan masih meluangkan waktunya menulis kitab untuk memperingatkan umat agar terhindar dari bahaya para ahlul bid’ah yang merusak kemurnian agama islam…Saya sarankan kepada para saudaraku untuk meninggalkan blog ini karna tidak ada manfaatnya untuk antum, dan bagi orang awam yg tidak mengerti ttg ilmu agama Allah ‘Azza wa Jalla sebaiknya tidak sembarang berbicara karna itu semua akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Subhana Wata’ala…janganlah karna kebodohan dan kelancangan kita, kita terperosok ke jurang jahannam

    ___________________
    -jawaban kami-

    Salam sejahtera atas pendamba kebenaran.

    Terima kasih atas nasihatnya…. kami memang orang bodoh dan Bapak Mufti insyaallah alim, pandai dan mendalami ilmu agama…
    karenanya kami tidak “berani” berdiskusi dengan Bapak Mufti Agung yang mulia…. hanya satu saran thalibul ilmi yang jahil ini agar Bapak Mutfi Agung juga tidak asal sembarang ngomong, sebab seperti kata Bapak Mufti Agung:karna itu semua akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Subhana Wata’ala…

    Bapak Mufti Agung yang terhormat, kalau Bapak belum tau dengan baik tentang Ibnu Taymiah sebaiknya Bapak tidak asal bicara bahwa: maka tidaklah mungkin seorang ‘alim seperti Syaikhul Islam Ibnu Taymiah yg keilmuannya telah diakui oleh para ulama ahlusunnah di zamannya dan setelahnya sampai skrg menulis kitab yg mencaci maki sahabat seperti yg dituduhkan diatas..

    Nasihat saya (boleh kan Tuan Mufti?) kalau belum punya ilmu jangan asal ngomong, seperti petua pak Mufti Agung di atas:Janganlah karna kebodohan dan kelancangan kita, kita terperosok ke jurang jahannam

    Pak Mufti saya terima kasih atas nasihatnya, tetapi akan lebih baik jika Bapak nasihati dahulu diri bapak!!

    لا تنهَ عن خلُقٍ و تأتِيَ مثلَهُ *** عارٌ عليك إذا فعَلْتَ عطيم

    (bila dah tau terjemahannya ya syukur alhamdulillah, bila belum tau tanya kapada ahlu dzikir)

    Akhirnya, kami nanti komentar ilmiahnya bukan nasihat…. ikuti seluruh rangkaian artikel kami, baru komentar….. Apakah kami sedang berbohong, mengada-ngada? Atau Bapak yang sedang hidup dalam ketidak tauan tentang tokoh yang Bapak agungkan tanpa basar!

  36. assalamualikum wr.wb.
    ane seneng baca blog ini, karna ulasannya cukup ilmiah. sebenarnya ane dulu pernah terjebak kedalam pemikiran Ibnu Taymiyah tapi akhirnya ane kembali lagi mengikuti paham asy’ariy seperti yang dulu pernah ane anut sebelumnya, setelah ane intensif menggali pemikiran ibnu taymiyah ini. menurut ane apa yang disampaikan oleh mas admin ini cocok dengan apa yang ane temukan,hanya saja ane ngga berani bilang ibnu taymiyah bukan ahlu sunnah..takut salah nuduh. ane dah baca syarah aqidah al wasithiyyah dengan sangat cermat ( menurut ane tapi…) hasilnya ane bingung sendiri dengan pernyataan2 Ibnu taymiyah maupun Utsaimin yang mbulet ngga karu2an itu. perihal pelecehan terhadap Imam Ali KW. bisa dibuka kitab Minhajussunnah karya Ibnu Taymiyah juga ( tapi baca yg teliti loh…). dan ketika ane membaca kitab addurarul kaminah, ane kaget banget..ternyata Al Hafidz Ibnu Hajar sama sekali ngga nyebutin dia sebagai syaikhul islam tapi cukup dengan Ibnu taymiyah. hal ini berbeda ketika beliau mnuliskan biografi izzuddin bin abdissalam, beliau mengagungkanya dengan gelar syaikhul islam, lalu dari mana gelar syaikhul islam untuk ibnu taymiyah ini ?.
    saran buat rekan2 salafiy, jangan suka mengkafirkan,mengkhawarijkan, membid’ahkan memusyrikan para ulama2 islam.
    waktu ane baca kitab yang berjudul Attanbihu ala mukholafatil aqidah fi fathil bari, ane sempat geram juga. disitu digambarkan seolah2 al hafifz ibnu hajjar adalah orang yang ngga ngerti dan ngga faham dengan hadits nabi, hingga dikomentari dengan komentar yang buruk, seperti..bathil. dusta….dll. dan yang paham hadits nabi hanya bin baz dan kroni2nya. ibnu hajar dibilang salah dalam hal aqidah, tapi karna ia berada dalam jalan sunnah maka dimaaf, karna ijtihad dalam aqidah sama dengan ijtihad dalam fiqh….sampai disini ane mau ketawa sendiri..kalo ibnu hajar salah dalam aqidah berarti ibnu hajjar bukan orang orang islam dong……karna masalah aqidah tidak boleh ada ijtihad…..ngawur aja.
    usul juga buat salafiyyiin agar mau membaca lebih banyak lagi kitab2 yang dikarang oleh para ulama2 islam, dan tidak mencukupkan diri dengan kitab2 yang dikarang oleh syekhnya salafi sendiri, biar bisa sedikit obyektif dan ngga fanatik..
    sori kepanjangan…
    maju terus mas…perjuangkan yang haq walopun berat, and tetap santun dalam diskusi “Wa idzaa khothobahumul jahiluuna qooluu salaamaa. wassalamualikum. salam persaudaran

    ________________
    -Jawaban Kami-

    Salam:

    Alhamdulillah, Anda telah mengenali siapa sejatinya Ibnu Taymiah…. Syarah Aqidah Washithiyah yang juga dikomentari Utsaimin adalah bukti nyata apa sebenarnya Ibnu Taymiah dan kaum Wahhabiyun…. akidah mereka kental dengan tajsim, tasybih dan penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya…. walaupun mereka menolak disebut demikian….

    Yang menghidupkan buku-buku Ibnu Taymiah dan bersemangat menggelarinya dengan Syeikhul Islam adalah Wahhabiyun dan antek-antek mereka. sebagaimana mereka juga sering kali mengklaim penyandang tunggal gelar Ahlusunnah wal Jama’ah, sementara Asy’ari dan kaum Asy’ariyah dituduh sebagai Mu’aththil, Ahli Bid’ah dalam akidah dll.

    Benar, kaum wahabiyun perlu sadar akan bahaya mengkafirkan kelompok lain selain mereka!!!!

  37. Ada 2 sisi menilai IbnuTaymiah, karena beliau revolusioner dalam menegakkan Aqidah, sehingga kontra dengan amalan yang telah dilaksanakan dianggap syirik, bid’ah khurafat. Golongan ini anti Ibnu taimiyah dan dilarang dibaca murid pondok pesantren. Golongan lain, memandang Ibnu Taymiah adalah tetap syaikhul islam, muslim sholeh. Amin
    Jadikan beliau Ibn Taymiah sebagai bahan kajian pencerahan Islam agar tidak taqlid, Allahu Akbar

    Kami Menjawab:

    Itu yang kami lakukan di sini.

  38. Semoga Allah SWT memberi PetunjukNya.
    Shalawat beriring salam pada Nabi Muhammad SAW dan keluarga Beliau.

    Di dunia saja sudah terbukti .
    Apakah (maaf, astagfirullah) buta mata zahir seorang Mufti arab saudi yang bernama Bin Baz yang termasuk pengikut setia wahabi yang memiliki kitab suci buku ibnu taimiyah, belum cukup bisa membuka mata umat islam tentang penyerongan ajaran islam versi mereka?

    Fatwa bin Baz yang melarang maulid dan hanya diam dengan aksi kafir harbi di tanah arab, bahkan justru mengangkat hadis yang isinya harus mengikuti pemerintahan (penguasa) yang nyatanya menjadi lebih condong ke asing.

    Fatwa yang sangat menyedihkan lagi adalah dukungannya terhadap penghancuran situs-situs bersejarah peninggalan nabi. Yang terakhir ini adalah perataan Rumah bersejarah yang perneh ditinggali Nabi SAW selama 28 tahun juga dibongkar. alasannya takut kalau jadi sumber kemusyrikan…sungguh alasan yang tragis.

    Belum lagi ceramahnya dan para pengikutnya di tanah air yang lebih cenderung melukai perasaan kaum muslimin.

    Pemahaman dan fatwanya (Bin Baz) telah membuat sebagian umat islam hanya diam dalam melawan dominasi dan perang dari kafirin.

    Hati-hati bagi Anda yang sudah masuk salafi. ini peringatan dari umat islam. Anda jangan terjebak pemahaman dangkal dalam mengartikan Alquran dan Hadis. Bagi yang baru tahu salafi (yang dalam bisa dikategorikan salah satu pengikut ibnu taimiyah yang shaleh tapi dangkal ilmu) harap menjauh.
    Utamakan persatuan Umat. Karena Sungguh kita tidak selamat dari kehancuran kecuali kembali kepada Islam.

    Wallahu ‘alam

    Semoga Allah SWT memberi PetunjukNya.

  39. menurut Syeikh hasan ALi Assegaf, Al bani melakukan keslalahn hadits lebih dari 1200 hadits. ksalahan yang sangat luar biasa, lalu bagaiman dia dibilang ahli hadits, apalgi setingkat Imam Bukahri.

  40. abdul aziz bin baaz aja memberi fatwa bahwa bumi rata, emangnya mufti wahhaby gak pernah lulus sekolah dasar yaa… macam mana dengan pengikutnya? quiqiqiqiqii

  41. Keliatannya para pembela Taimiyyah masih tidak mau mengerti bahwa:
    (1) Ibnu Taimiyyah adalah seorang manusia BIASA, bukan sahabat nabi, bukan pula termasuk orang yang pernah dipuji dan diagungkan Rasulullah saw. Mengapa menafikan bahwa ia bisa melakukan kesalahan sehingga terbuka baginya utk dikoreksi?
    (2) Jika Ibnu Taimiyyah boleh mengkoreksi dan menafikan keutamaan Imam Ali, maka mengapa kita tidak boleh menafikan dan mengkoreksi Ibnu Taimiyyah? Inilah yang dinamakan fanatisme membabi-buta wahai kawan.
    (3) Bukan mas Zainal kok yang ngomong Ibnu Taimiyyah bukan Sunnah wal Jama’ah, tapi ia hanya menukil dari ucapan-ucapan ulama terdahulu.
    (4) Apa yang disampaikan oleh mas Zainal adalah untuk memberikan pengetahuan dan pencerahan bahwa tidak sepatutnya kita mengikuti jejak Ibnu Taimiyyah dengan apa-apa yang telah diucapkan dan dilakukan oleh Ibnu Taimiyyah. Jadi terserah bagi kita untuk menilainya.
    (5) Bukankah sudah diutarakan berkali-kali bahwa jika tidak setuju dgn apa yang disampaikan mas Zainal cobalah bantah secara ilmiah. Bukan dengan ucapan-ucapan kasar, fitnah, prasangka dsb. Itu hanya menunjukkan bahwa pembela Ibnu Taimiyyah memang seperti apa yang sudah dicap kepada mereka selama ini. Yakni: Tiran, Suka Memvonis Kafir, Mudah Sekali Berprasangka Buruk, Tidak Ilmiah, Fanatisme Membabi-buta, dll.
    Jadi …….mulailah membuka akal, dan mata hati anda wahai kawan.

    Damai….damai

  42. @Abu thalqa

    “Saudaraku para pengikut ahlussunnah wal jamaah dgn manhaj salafus shalih ana sarankan untuk meninggalkan debat kusir dgn orang2 bodoh yg sok berbicara masalah agama”

    (1) Silakan. Setahu saya blog2 sejenis ini tidak pernah memerintahkan orang utk terlibat dan tidak melarang orang utk meninggalkannya
    (2) Blog sejenis ini ada wadah untuk bertukar pikiran. Jika ada debat di situ merupakan keniscayaan. Yang penting adalah argumen yang ilmiah dan logis dan masing2 pihak menahan emosinya serta tidak mengeluarkan ucapan-ucapan yang sekiranya menyinggung perasaan. Ini juga hanya sekedar saran mengingat memang sulit diterapkan, karena masuknya unsur fanatisme mazhab.
    (3) Jangan suka memvonis dan berprasangka. Mas terlalu sombong. Mengatakan seseorang bodoh dan sok bicara agama biasanya orang itu sendiri seperti yang diucapkan.

    “….bukankah telah jelas kepada kita para thulabul ‘ilmi bahwa salah satu aqidah ahlusunnah waljamaah adalah tidak berdebat kusir dgn orang2 bodoh”

    Setuju. Semua aliran ber’aqidah seperti itu juga mas. Namun bedanya hanya aliran mas yang suka mencap orang bodoh.

    “…maka tidaklah mungkin seorang ‘alim seperti Syaikhul Islam Ibnu Taymiah yg keilmuannya telah diakui oleh para ulama ahlusunnah di zamannya dan setelahnya sampai skrg menulis kitab yg mencaci maki sahabat seperti yg dituduhkan diatas…melainkan beliau rahimahullah menghabiskan waktunya di daerah tsugur (perbatasan) untuk berjihad melawan tentara tar2 dan masih meluangkan waktunya menulis kitab untuk memperingatkan umat agar terhindar dari bahaya para ahlul bid’ah yang merusak kemurnian agama islam…”

    (1) Kesimpulan yang terlalu terburu-buru
    (2) Siapa yang mengakui keilmuan Ibnu Taimiyah? Rasa-rasanya ulama-ulama terdahulu mengutarakan sebaliknya.
    (3) Kalau mas tidak yakin dengan uraian mas Zainal, ya bacalah bukunya. Kan sudah disebutkan oleh mas Zainal. Setelah dibaca dan dicerna dengan hati dan pikiran yang bersih, mas bisa menarik kesimpulan sendiri.
    (4) Jadi Ibnu Taimiyah boleh memperingatkan umat agar terhindar dari bahaya…..Tapi orang lain ngga boleh memperingatkan orang-orang lain agar terhindar dari bahaya? Cara berpikir seperti apa ini?

    “Saya sarankan kepada para saudaraku untuk meninggalkan blog ini….”

    Silakan…….

    “….. karna tidak ada manfaatnya untuk antum…..”

    Kata siapa mas….jangan sok taulah

    “…..dan bagi orang awam yg tidak mengerti ttg ilmu agama Allah ‘Azza wa Jalla sebaiknya tidak sembarang berbicara karna itu semua akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Subhana Wata’ala…”

    Setuju mas. Tapi pertanggungjawaban di hadapan Allah swt juga termasuk mereka yang menganggap dirinya berilmu.

    “……janganlah karna kebodohan dan kelancangan kita, kita terperosok ke jurang jahannam”

    Setuju

    Damai….damai

  43. Salam kenal dg blog ini. Mudah2an dg berada diblog ini bisa menambah pengetahuan saya dan mendpt pencerahan. Dan saya yakin dg adanya blog ini akan muncul ilmu2 yg yg mungkin tdk saya ketahui. Tp sesdh saya mengikuti dan membaca tulisan sdr Zainal kita sbg komentator mengomentari dg argumentasi ilmiah. Sebab apa yg ditulis oleh sdr Zainal merupakan riwayat Ibnu Taimyah sebagai bahan penelitian utk menentukan apakah bisa kita mempergunakan teori2nya dlm beribadah ke Maha Pencipta. Jd mereka yg tdk menerima apa yg disampaikan oileh sdr Zainal jawablah secara ilmiah juga, yakni dg menuunjukan data yg VALID yakni mempunyai dasar dan bukan asal ngomong serta mencaci maki. Sebab cara menyalahkan seseorang apalagi mencaci maki serta mengeluarkan kata2 yg tdk senonoh adalah orang2 JAHIL (tdk berpengatahuan dan fanatik buta). Klu anda2 yg mengomentari bersifat jahil, sama dg anda2 berada dizaman JAHILIAH. Dan setiap kebenaran yg disampaikan mereka tolak dg kata2: ITU ADALAH SIHIR. Jd klu mau berdebat pakai akal yg sehat dg argument dan rujukan yg benar. Jgn katakan:Ustadz kami yg katakan atau sifulan yg mengatakan tanpa ada rujukan, Kecuali yg mengatakan itu hidup bersama Ibnu Taimiyah. Terima kasih.

  44. salam. dari blog ini,saya bisa menilai ibnu taimiyah..Ibnu taimiyah memang hebat memutar balikkan fakta ttg imam ali as..dan dia menganggap smua yg ada didunia ini dgn materi,dpt dsbt juga ibnu taimiyah materialistis..pdhl jelas2 imam ali as manusia yg plg dkt dgn nabi,n slalu tau wahyu yg trn dr Allah melalui nabi saww,jika imam ali as sdg tdk berada di sisi nabi saww,nabi saww akan memberitahu kepada imam ali as,karena nabi saww tlh diperintahkan Allah untk menyampaikan wahyuNya pula kepada imam ali as..sabda nabi saww 1. ali disisiku,bagai harun di sisi musa,namun tdk ada nabi stlhku 2.aku adalah kota ilmu,ali adalah pintunya,brngsiapa ingn memasuki kotaku,masukilah melalui pintunya dahulu 3. lima cahaya yang telah ada jauh sblm nabi adam as diciptakan,yaitu cahaya nabi saww,ali as,fatimah az zahra as,hasan as dan husein as.. bagi saya,kbnrn itu berasal dari ahlulbait dan ktrnan trakhrnya,yaitu imam mahdi afs..karena kbnrn akan sll brsma2 ahlulbait smp akhr zaman.. ibnu taimiyah sudah melemahkan kedudukan imam ali as,maka sudah sepantasnyalah ibnu taimiyah dilemahkan kedudukannya oleh smua manusia yang mencintai kebenaran..untuk admin,smangat trus untk mengkritisi ibnu taimiyah..saya senang dpt pngtahuan ttg ibnu taimiyah yg sbnrnya..btw untk admin,tlg saya mnt garis ktrunan ibnu taimiyah dong..salam

  45. Assalamu’alaikum
    Saya baru tau ada blog ini. Setau saya blog tentang dakwah kaum Salafy / Wahabi yang umumnya banyak beredar di internet sehingga banyak org Islam yang baru tau Islam banyak tertarik dgn mereka.
    Ada baiknya blog-blog dari golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah bisa diperbanyak agar dapat memberikan perimbangan informasi bagi umat Islam, terutama mungkin sekarang itu banyak org yg ‘hanya’ belajar dari internet saja. Jadinya ketika mereka melihat ada pengajaran tentang Islam yg notabene di internet itu blog/web nya nya Wahabi bertebaran mereka anggap itulah Islam yg benar.
    Teruskanlah berdakwah.
    Salam.

    Kami Menjawab:

    Syukran.

  46. semoga kejahatan wahabi terus terungkap , dan saya tunggu buku indonesia nya, sya beli mas, maksih

  47. Ibn Taimiyyah perusak moral Islam

  48. Yang mendukung IBNU TAYMIAH juga harus bertaubat lihat saja yang ini http://jihadwahabi.blogspot.com/mesti-baca-ibnu-taimiah-bertaubat-dari-akidah.html

  49. Maaf para pembaca karena saya mempunyai dua alamat yang membahas tentang Ibnu Taymiah yang benar ini http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/11/ibnu-taimiah-bertaubat-dari-akidah.html

  50. imam ali as????emang sayyidina ali nabi???/ pakai a.s segala. Beliau itu sahabat terdekat dan 1 dari 4 sahabat nabi utama. satu-satunya sahabat nabi yang dibelakang namanya dengan gelaran karamallahu wajhah, bukan as. as hny untuk para nabi dan malaikat saja.
    sesudah Nabi saw, tak ada lagi yg dpt wahyu……termasuk Sayyidina ali kw.

    Salamun alaikum

    Kang mas yang muhtaram, penyebutan kalimat as. (alaihis salam/semoga salam Allah atasnya) tidak khusus buat Nabi saw…. baca kitab Shahih Bukhari, pada bab keutamaan Fatimah putri Nabi saw. di sana saudara akan mendapatkan bahwa Imam Bukhari menyetut kalimat:alaihas salam/semoga salam Allah atasnya untuk Fatimah. jadi saran saya banyak belajar dan jangan gegabah. saya hargai keberanian saudara dalam mengutarakn pendapat pribadi saudara, namun alangkah baiknya jika disertai dengan ilmu.
    Wassalam.

  51. Saya sungguh kecewa membaca tulisan om zainal ini.Kalau saja judulnya”Ibnu taymiah bukan dari asy’ariy dan maturidiy”. Aku kan gak repot2 baca.Besok besok kalau bikin judul yang jelas om..!!!

  52. siapa yang mnjabat pemimpin wali pada zaman sekarang

  53. pada zaman yang enuh dengan cobaan yang sangat mentang perlu adanya pembimping yang mengantarkan ummat manusia untuk cepat kembali kepada alloh. ajaran apa ?

  54. Semua blog rasa dirinya saja yang benar. Tinggalkan semuanya, kembali kepada Quran saja, mudah mudahan Allah merahmati kita semua. Kelak Allah tidak soal anda tentang Ali, Ibnu Taimiyah, Abu Bakar dan lainnya kerana itu tinggal sejarah yang tak perlu di ungkit lagi.Hanya Amal Soleh yang dapat menyelamatkan anda di akhirat nanti.


    Kami Menjawab:

    Terima kasih atas komnetar saudara…. tetapi di dalamnya ada beberapa kesalahan yang perlu kami luruskan.

    (1) ajakan hanya kembali kepada Al Qur’an saja adalah bid’ah yang akan menyesatkan!
    (2) Siapa bilang kita kelak di hari kiamat tidak akan ditanyai dan dimintai pertangung-jawaban tentang sikap kita kepada Sayyidina Ali?! Bukankah Anda membaca riwayat Imam Muslim bahwa Nabi saw. berpesan agar kita memperhatikan dua peningggalan beliau; Al Qur’an dan Ahlulbaibait… dan kelak beliau akan meminta pertanggung-jawaban kita… bukankah Ali dari Ahlulbait?!
    (3) kami sepakat bahwa hanya amal shaleh yang akan menyelamatakan kita… tapi jangan lupa bahwa amal shaleh itu harus dilakukan dengan dasar iman yang benar!
    (4) Kecintaan kepada Sayyidina Ali adalah termasuk amal shaleh/hasanah tersebut!

  55. kebetulan saya juga teLah mempelajari pemikran politik islam di perkuliahan saya. pemikir2 islam seperti ibnu taymiah, al ghazali, ibnu kaldun, memang pada masanya emmang dihujat habis2an. tetapi pada masa2 yg akan datang, pemikiran ini sangatlah berpengaruh pada kehidupan yg akan datang. almarhum nur cholis majid menurut saya hanya berani menggunakan 30% dari pemikir ibnu taymiah. ibnu taymiah sangatlah pemberani. dengan pemikran yg 100% ia ikhlas di hukum mati. buka hanya pemikir islam saja, pemikir barat pun jg demikian. seperti socrates, plato, dan aristoteles. pada zamannya mereka dianggap gila dan dihukum mati, tetapi kita sekarang malah mempelajarinya. mohon jangan terlalu menjelek2an pemikir2 filusuf seperti ibnu taymiah, dll. karena tanpa mereka, kita tidak akan bisa seperti ini.

    Kami menjawab:

    Saya yakin Ibnu taymiah akan sangat berbahagia dengan tulisan Anda, walaupun pada dasarnya ia palingb tau tentang dirinya bahwa ia tidak seperti yang saudara katakan.

  56. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…
    Sesungguhnya kalian telah memfitnah Syaikhul Islam Ibn taymiyyah. Kalian orang2 syiah hanya antek2 Yahudi. Apa bukti kalian mau membebaskan masjidil Aqsa. Tentara kalian tak pernah masuk ke El-Quds. Kalian memang banyak omong doang. Semoga Allah melaknat kalian wa hai orang-orang rafidhah. Ya Allah sucikanlah nama Ibn Taymiyyah dari fitnahan orang-orang yang membunuh Ahl bayt nabiMu.

    Kami Menjawab:

    Kalian kaum salafi ini sangat aneh…. setiap orang yang dengan tegas mengkritisi Ibnu Tay kalian tuduh Syi’ah!
    buktikan kalau kami menfitnah seperti yang kalian katakan!
    Memang yang kami ungkap di sini terasa menyakitkan kaum Salafi…. tapi apa hendak dikata…. ini kenyataan….. baca aja langsung tulisan Ibnu Tay dalam bukunya yaang kami sebutkan!!!

  57. saya membaca tulisan anda sangat propokatif cenderung memojokkan syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pada hal kalo kita baca karya-karya beliau sangat berdasar pada alQuran dan Hadist Nabi Besar SAW dan sangat Ilmiah dalam menyeleksi hadist pun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sangat selektif dan sangat teliti. Kita sebaiknya jangan saling menghina maupun saling memojokkan. kita kaji setiap pendapat itu dengan ilmu bukan dengan cara-cara seperti yang anda sampaikan kelihatan sekali bahwa ilmu anda belum seberapa dibanding dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah yang telah berjuang demi tegaknya agama Islam. saya telah membaca bukunya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah suatu karya yang luar biasa dalam hal tata bahasa dan kandungan maknanya mudah dipahami dan dimengerti. hentikanlah setiap perdebatan yang dilakukan dengan ilmu yang dangkal hanya akan menyesatkan saja

    Kami Menjawab:

    Agar kelihatan ilmiah, tolong Anda bela Ibnu Taymiah dalam kebohongan dan penyimpangannya yang kami bongkar di sini
    Jangan baru baca satu buknya Ibnu Tay Anda sudah menyimpulkan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.