Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Sahabat Dalam Pengutamaan Abu Bakar&Umar Atas Imam Ali as. (2)

| |


Kedua, Ibnu Taymiah berkata, “Jika ada yang berkata, ‘apabila apa telah sahih dari hadis-hadis tentang keutamaan Ali ra. seperti hadis “Aku akan serahkan bendera (pimpinan) kepada seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dicintai Allah dan Rasul-Nya”, hadis “Tidakkah engkau puas bahwa kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa” dan hadis “Ya hanya merekalah Ahlubaitku, maka hilangkan rijs dari mereka dan secikan mereka sesuci-sucinya” … apabila semua itu bukan khashaish, keistimewaan khusus Ali, akan tetapi juga disekutu oleh orang lain dalam hal itu, maka mengapakah sebagian sahabat berandai-andai memilikinya, seperti yang diriwayatkan dari Sa’ad ibn Abi Waqqâsh dan Umar ibn al Khaththab?

Maka jawabnya adalah: Sesunguhnya pada yang demikian terdapat kesaksian dari Nabi saw. untuk Ali akan keimanannya baik secara batin maupun secara lahir, dan penetapan kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya dan keharusan atas kaum Mukmini untuk mencintainya.[1]

Nah, sekarang, jika sahabat Umar, Sa’ad dan lainnya saja berandai-andai memiliki keutamaan seperti yang dimiliki Ali as., walaupun hanya satu saja, dan berangan-angan andai Nabi sa. Sudi memberikan kesaksian akan keutamaan bagi mereka seperti yang diberikan untuk Ali… bukankah itu semua pengakuan dari mereka bahwa Ali as. adalah lebi unggul dari mereka?! Adakah pengakuan melebihi apa yang mereka katakana?!

Lalu dimanakah kesepakatan para sahabat, seperti yang diklaim Ibnu Taymiah itu?

Ketiga, Ternyata Ibnu Taymiha tidak berhenti di sini dalam mengakui adanya perselisihan dalam masalah ini, dan pengakuannya bahwa hanya Ali-lah yang telah mencapai kesempurnaan iman lahir-batin, akan tetapi ia lebih jauh, pada lesempatan lain ia mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia katakana sebelumnya dalam masalah tafdhîl Abu Bakar dan Umar atas Imam Ali as.!! Berdasar hadis-hadis sahih dalam keyakinannya, Ibnu Taymiah mengatakan bahwa Ahlulbait Nabi saw. lebih utama dan lebih ungul darti seluruh kaum Muslimin dan yang paling utamanya mereka setelah Nabi saw. adalah Ali as.!!

Demikian Ibnu Taymiah menyimpulkan dair hadis-hadis sahih, tentunya ketika duduk merenung di keheningan suasana nun jauh dari pertikaian mazhabiah seperti ketika ia menulis buku Minhaj as Sunnah-nya. Dalam suasana jauh dari memperdebatkan masalah-masalah memazhaban, Ibnu Taymiah dengan lancar tanpa terseot-seot oleh fanatisme mazhabiah ia menegaskan keunggulan bani Hasyim atas suku-suku laion dari bangsa Quraisy, apalagi dari selainnya!

Ibnu Taymiah berkata, “Sesungguhnya bani Hasyim adalah paling unggulnya suku Quraisy, dan suku Quraisy adalah paling unggulnya bangsa Arab, dan bangsa Arab adalah paling unggulnya anak keturunan Adam, sebagaimana telah sahih dari Nabi saw. sabda dalam hads sahih, “Sesunggunhya Allah memilih keturunan Ismail, dan memilih Kinanah dari keturunan Ismail, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, memilih bani Hasyim dari suku Quraisy.”

Dalam Shahih Muslim dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda di Ghadir Khum, “Aku peringatkan kalian akan Ahlulbaitku! Aku peringatkan kalian akan Ahlulbaitku! Aku peringatkan kalian akan Ahlulbaitku!.”

Dalam kitab-kitab Sunan disebeutkan bahwa Abbas mengeluhkan kepada beliau saw. bahwa sebagian orang Quraisy menghinakan mereka (bani Hasyim), maka beliau saw. bersabda, “Demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tiada akan masuk surga sehingga mereka mencintai kalian karena Allah dank arena kecintaan kekerabatnku.”…

Dan apabila mereka itu paling afdhalnya makhluk maka tidak diragukan lagi bahwa amal-amal mereka adalah paling afdhalnya amal perbuatan! Maka paling afdhalnya mereka adalah Rasulullah saw. yang tiada tandingan dari kalangan manusia.

Maka orang mulia dari kalangan mereka tentu lebih utama dari orang mulia dari suku-suku Quraisy dan bangsa Arab lainnya bahkan dari bani Israil dan selainnya.

Kemudian Ali, Hamzah, Ja’far, Ubaidullah ibn Harits adalah orang-orang pertama yang memeluk Islam dari kalangan Muhajirin, jadi mereka lebih afdhal dari sahabat peringkat thabaqah kedua dari suku-suku lain. Oleh sebab itu ketika hari perang Badar, Nabi saw. memerintah mereka untuk tampil berdual menghadapi kafir Quraisy![2]

Demikianlah apa yang dikatakan Ibnu Taymiah dalam kitabnya Ra’sul Husain, adakah kesamaran pada kata-katanya? Bukankah ia sebagai sebuah pengakuan tegas bahwa Ahlulbait lebih utama dan lebih unggul?! Perhatikan kata-kata Ibnu Taymiah ini: Maka orang mulia fadhil dari kalangan mereka tentu lebih utama dari orang mulia dari suku=suku Quraisy dan bangsa Arab lainnya bahkan dari bani Israil dan selainnya. Dan dan apabila mereka itu paling afdhalnya makhluk maka tidak diragukan lagi bahwa amal-amal mereka adalah paling afdhalnya amal perbuatan!

Dengan demikian ia semestinya menyahakan sesiapa yang menyalahi pendapat ini dalam maalah tafdhîl! Sebab pengutamaan Ahlulbait dan bani Hasyim bersifat rabbani, dari Allah SWT. Allah-lah yang berkehendak menetapkan keunggulan mereka atas semua manusia! Sementara pengunggulan selain Ali atas Ali as. adalah omongan orang! Tetapi mengapa justru Ibnu Taymiah berpendapat sebaliknya, ia menyerang dan menghujat sesiapa yang mengutamakan Ali atas para sahabat, termasuk Abu Bakar dan Umar, dan dianggapnya pendapat itu mencemooah para sahabat yang –katanya- telah mengutmakan Utsman atas Ali! Lalu apalagi mengutamakan Ali di atas Abu Bakar dan Umar! Apakah Ibnu Taymiah lupa bahwa dengan sikapnya itu ia bertentangan dengan sabda Nabi suci dalam hadis isthifâ’ yang ia sahihkan sendiri?!

Apakah pendapat segentir sahabat lebih diutamakan dari firman Alah dan sabda nabi-Nya?! Lalu apabila terjadi kontradiksi antara keduanya, manakah yang harus kita ambil, pendapat sahabat atau firman Allah dan sabda Nabi-Nya?! Apakah firman Allah dan sabda Nabi-Nya akan kita campakkan hanya kerena omongan segentir sdahabat?! Atau bahkan karena adanya ijmâ’ fiktif ala Ibnu Taymiah?

§ Tidak Ada Tempat bagi Perbandingan!

Nash-nash keislaman; Alqur’an dan Sunnah telah menegaskan tanpa sedikit keraguan bahwa tidak ada tempat bagi membanding-bandingkan Imam Ali as. dengan sahabat-sahabat lain.

· Ali as. telah ditetapkan kesuciannya olehn Allah SWT dalam ayat at That-hîr dan dikhususkan Nabi dalam hadis al Kisâ’.

· Ali as. adalah wali kaum Mukminin sebagaimana ditetapkan dalam ayat al Wilayah:

إِنمَّاَ وَلِيُّكُمُ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ الَّذِيْنَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَ يُؤْتُوْنَ الزَّكَاةَ وَ هُمْ رَاكِعُوْنَ * وَ مَنْ يَتَوَلَّ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ الَّذين آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْغَالِبُوْنَ . (المائدة 55-56).

“Sesungguhnya wali kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk {kepada Allah}. Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut {agama} Allah itulah yang pasti menang. (QS:5;55-56)

Dan dalam Khutbah Ghadir nabi saw. bersabda:

مَنْ كُنْتُ مَولاهُ فَعَلِيٌّ مولاهُ…

“Barang siapa yang aku pemimpinnya maka Ali juga pemimpinnya… .”

Maka semua orang masuk dalam keharusan menerima wilayah/ kepeminpinan tersebut!

§ Setiap Muslim/mukmin diperintah untuk berpegang teguh dengan ketaatan dan berwilayah kepada beliau as. sesuai dengan nash hadis Ghadir dan hadis Tsaqalain. Serta ratusan nash lainnya.

§ Dan apakah hadis Râyah menyisakan ruang bagi para pengacau untuk membanding-banding Imam Ali as. dangan selainnya?![3]

§ Di manakah tempat untuk membanding-bandingkan Ali as. dengan selainnya?! Sementara beliau as. adalah orang pertama yang akan melaporkan kasus penganiayaan umat terhadapnya kelak di hari kiamat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari dala Shahihnya:

أَنا أَوَّلُ مَنْ يَجْثُو بينَ يَدَيْ الرحمن للْخُصُومَةِ يومَ القيامَةِ.

“Aku orang pertama yang akan bertegak lutut di hadapan Allah Dzat Yang Maha Rahman di hari kiamat untuk melaporkan sengketa.” [4]

Imam Ali as. Melerai Semua Perselisihan Dalam Masalah ini!

Setelah semua ini, coba kita perhatikan sabda Imam Ali as. yang akan memberikan ketarangan akhira dan keputusan penutup tentang mengunggulan.

Ali as. bersabda:

لا يُقَاسُ بِآلِ مُحَمَّد(عليهم السلام)مِنْ هذِهِ الاُمَّةِ أَحَدٌ، وَلا يُسَوَّى بِهِمْ مَنْ جَرَتْ نِعْمَتُهُمْ عَلَيْهِ أبَداً. هُمْ أَسَاسُ الدِّينِ، وَعِمَادُ اليَقِينِ، إِلَيْهمْ يَفِيءُ الغَالي، وَبِهِمْ يَلْحَقُ التَّالي، وَلَهُمْ خَصَائِصُ حَقِّ الوِلايَةِ، وَفِيهِمُ الوَصِيَّةُ وَالوِرَاثَةُ،

“Tidaklah dapat disbanding-bandingkan Âlu (keluarga suci) Muhammad as. dengan seorangpun dari umat ini dan tidaklah sama sekali layak disamakan dengan mereka sesiapa yang kenikmatan Allah atasnya itu lewat mereka. Mereka adalah pmdasi agama, pilar-pilar keyakinan. Kepada mereka orang yang berlebihan akan kembali, dan kepada mereka orang yang teledor akan menyusul. Hanya mereka yang memiliki kekhususan hak kewalian dan hanya pada merekalah wasiat dan pewarisan.”[5]

Raslullah saw. juga bersabda:

نَحنُ بنُوا عبدِ المطَّلِب سادَةُ أهْلِ الجنَّةِ؛ أنا و حمزَةُ و علِيٌّ و جعْفَرُ و الحسنُ و الحسينُ و المهْدِيْ.

Kam keluarga besar banu Abdul Muththalib adalah penghulu-penghulu ahli surga; aku, Hamzah, Ali, ja’far, Hasan dan Husain serta al Mahdi.”[6]

§ Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Sahabat!

Seperti telah Anda baca sebelumnya bagaimana Ibnu Taymiah memastikan bahwa para sahabat, seluruh sahabat tanpa terkecuali telah bersepakat akan keunggulan dan keutamaan Abu Bakar dan Umar atas Imam Ali as., sementara klaim itu hanya sebuah kebohongan belaka, Dan mungkin karena alas an itu atau lainnya pada akhirnya ia menumbangkan sendiri klaim palsunya tersebut dalam kesempatan lain entah dengan sadar atau tidak!

Ibnu Taymiah berkata:

ما اختلفَ أَحَدٌ مِنَ الصحابَةِ و التابعين في تفضيْلِ أبي بكر و عمر و تَقْديمِهِما على جميعِ الصحابَةِ.

“Tidak seorangpun dari sahabat dan tabi’in berselisih bahwa Abu Bakar dan Umar lebih afdhal atas seluruh sahabat.’”[7]

§ Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Ibnu Abbas ra.!

Sebagimana ia juga berbohong atas nama Ibnu Abbas ra., sahabat yang begitu dekat dan kental persahabatannya dengan Imam Ali as., seorang murid setia yang selalu menyebar-luaskan ilmu dan fatwa-fatwa Imam Ali as. Ya, tidak sekali atau dua kali, dan tidak hanya dalam satu klaim atau dua klaim Ibnu taymiah berbohong atas nama Ibnu Abbas ra demi melecehkan dan mendiskriditkan Imam Ali as…. kali ini Ibnu Taymiah berbohong tentang sikap Ibnu Abbas ra. yang katanya lebih mengunggulkan dan mengutamakan Abu Bakar dan Umar di atas Imam Ali as., seperti telah anda simak bualannya pada lembaran-lembaran yang telah lalu.

Ibnu Taymiah berbual:

مَنْ عرفَ حالَ ابنِ عباسِ علِمَ أَنَّهُ كان يُفَضِّلُ أبابكر وعمرَ علَى عَلِيٍّ-رضِيَ اللهُ عنهُمْ-.

“Barangsiapa mengenal keadaan Ibnu Abbas pasti ia mengetahui bahwa ia mengutamakan Abu bakar dan Umar atas Ali …” [8]

Tidak cukup sampai di sini, mungkin karena kurang puas, Ibnu Taymiah mengatakan bahwa sikap Ibnu Abbas ra. itu adalah telah dinukil secara mutawâtir/pasti dan meyakinkan. Perhatikan kata-kata Ibnu Taymiah di bawah ini:

و المُتواتِرعَنهُ أنَّهُ كانَ يُفَضِلُّ عليهِ أبا بكرٍ و عُمَرَ, و َلَهُ مُعايَباتٌ يَعِيْبُ بِها عَلِيًّا و يَأْخُذُ عليهِ أشياءَ مِنْ أمورِهِ …

“Dan yang mutawâtir darinya (ibnu Abbas ra.) bahwa ia mengunggulkan Abu Bakar dan Umar atas Ali. Dan ia memilii banyak celaan, ia mencela Ali dengannya dan menyalahkan Ali dalam banyak urusannya…”[9]

Jadi jelas, tidak cukup mengatakan bahwa sikap Ibnu Abbas ra. itu telah diriwayatkan secara mutawâtir…. Ibnu taymiah menambahkan bahwa Ibnu Abbas ra. sebenarnya adalah seorang yang sangat berseberangan dengan Imam Ali as. dan banyak mencacat dan menyalahkannya dalam banyak hal dan urusan!

§ Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Ahlulbait as.!

Tidak cukup berbohong atas nama sahabat-sabahat Nabi pengikut Ali as., Ibnu Taymiah memuaskan nafsunya dengan berbohong atas nama-nama harum keluarga Ali dan bani Hasyim untuk mendukung klaimnya, bukan sekedar mengunggulkan Abu Bakar dan Umar atas Imam Ali as. akantetapi lebih jauh lagi dalam mengakui keabsahan kekhilafahan Ali as.

Ibnu Taymiah berkata:

إِنَّ العِترَةَ لَمْ تَجْتَمِعْ على إمامَتِهِ ولا أَفضَلِيَّتِهِ، بلْ أَئِمَّةُ العترَةِ كابنِ عباس و غيرِهِ يُقَدِّمُوْنَ أبا بكر و عمر….

و النَقْلُ الثابِتُ عَنْ جميعِ علماءِ أهلِ البيتِ من بني هاشم من التابعين و تابِعِيْهِمْ مِنْ وُلْدِ الحسينِ بنِ علِيٍّ و ولدِ الحسنِ و غيرِهِم كانوا يَتَوَلَّوْنَ أبا بكر و عمر ، و كانوا يُفَضِّلُونهُما على عَلِيٍّ، و النقولُ عنهم ثابِتَةٌ متواتِرَةٌ!

“Sesunggunhya Itrah (keluerda dekar Nabi saw.) tidak bersepakat atas keimamahan dan keunggulannya (Ali), bahkan para imam itrah seperti Ibnu Abbas dan lainnya mengutamakan Abu Bakar dan Umar (dalam imamah dan keunggulan)….

Dan penukilan yang pasti dari seluruh ulama Ahlulbait dari bani hasyim, baik dari generasi tabi’in atau setelahnya dari keturunan Husain dan keturunan Hasan dan selainnya, mereka telah sepakat mendukung kekhilafahan Abu bakar dan Umar dan mereka mengutakanan keduanya atas Ali. Penukilan ini dari mereka telah tetap/pasti dan mutawâtir.[10]

(Bersambung)


[1] Minhaj as Sunnah,3/11-12.

[2] Ra’sul Husain:200-201.

[3] Hadis ar Râyah dishahihkan Ibnu taymiah kendati ia mengingkarinya sebagai kekhususan Imam Ali as.

[4] Shahih Bukhari, Kitab at tafsir, Tafsir surah al Hajj,6/124 dengan sanad dari Qais ibn ‘Ubbâd dari Ali ibn Abi Thalib ra.

[5] Nahjul Balaghah, Khutbah no. 2.

[6] Sunan Ibnu Mâjah,2/1368 hadis no4087. Semua perawi pada sanad hadis ini adalah muwatstsqn (diakui kejujurannya) kecuali Ali ibn Ziyâd, tidak ada komentar tentangnya baik mengapresisinya mauoun mencecatnya. Demikian dalam Majma’ az Zawaid.

[7] Minhaj as Sunnah,4/98.

[8] Minhaj as Sunnah,3/213.

[9] Minhaj as Sunnah,4/63.

[10] Minhaj as Sunnah,4/105.


17 Responses to “Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Sahabat Dalam Pengutamaan Abu Bakar&Umar Atas Imam Ali as. (2)”

  1. Kalau menurut analisis saya pribadi tentang hadis-hadis Fadhail maka Imam Ali as lebih mulia dibanding sahabat Nabi yang lain
    salam

  2. Kacian Ibnu Taimiyah dikacangin disini… arwahnya tersiksa karena jadi nashibi…

  3. Selamat atas upaya Anda yang sangat mencerahkan. Semoga cahaya akhirnya bisa menembus hijab-hijab fanatisme yang dipakai mereka yang menjadikan anak Taymiyah ini “Syaikh Al-Islam.”
    Jaazakumullah..
    Berkaitan dengan Ibn Taymiyah, mungkin suatu saat nanti Anda bisa membahas pandangannya mengenai apa yang terjadi di Ghadir Khum, mungkin juga akan lebih mencerahkan.
    Wallahu’alam.

    _____________
    -Jawaban Kami-

    As Salamu ‘Alaikum.

    Terima kasih atas dukungannya.
    Insyaallah. Semoga Allah membrikan taufiq dan kemudahan untuk menulis bahasan itu. Doakan.

  4. Assalamualikum..

    salam ukhuwah dari saya, mohon maaf telah lancang

    salam

  5. demi kemulyaan Islam , yang salah pasti salah, yang benar pasti benar, terus tulis mas admin, ntar ane kerokin, hehehehehe…………………

  6. mungkin semua itu terjadi berawal dari perbutan kekuasaan antar kaum muslimin untuk menjadi seorang khalifah. oleh karena itu, sebaiknya kita tetap mempererat tali ukhuwah dan jangan mudah tergiur oleh kenikmatan dunia yg sementara ini.
    makasih
    wasalam

  7. bisakah dituliskan matan Hadis ar Râyah yang dimaksudkan di atas?
    terimakasih


    Kami Menjawab:

    Hadis ar Rayah:
    Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Amir bin Sa’ad dari Sa’ad bin Abi Waqqash, ia berkata, “Mu’awiyah bin Abi Sufyan memerintah Sa’ad, ‘Apa yang mencegahmu mancaci Abu Turab (Imam Ali as.)?! Sa’ad menjawab, “Selama aku mengingat tiga perkara yang disabdakan oleh Rasulullah, tidak mungkin aku mencacinya, setiap satu dari tiga perkara tersebut lebih aku sukai dibanding dunia dan seisinya. Aku mendengar beliau saw. bersabda kepada Ali, ketika ia dijadikan pengurus umat di kota Madinah dalam salah satu peperangan yang dihadiri Rasulullah, Ali berkata, “Wahai Rasulullah, Anda tinggalkan aku (di Madinah) bersama kaum wanita dan anak-anak kecil. Rasulullah menjawab:

    أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُوْنَ مِنِّيْ بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى، إِلاَّ أَنَّهُ لاَ نُبُوَّةَ بَعْدِيْ.

    “Tidakkah engkau merasa puas mempunyai kedudukan di sisiku, seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja sepeninggalku tidak ada lagi kenabian.”

    Dan aku mendengar beliau bersabda pada hari peperangan Khaibar:

    َلأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلاً يُحِبُّ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ يُحِبُّّهُ اللهُ وَ رسولُهُ.

    “Aku akan serahkan bendera (pucuk kepemimpinan perang) ini kepada seorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dicintai Allah dan Rasul-Nya.”

    Ia berkata, “Kemudian semua orang menginginkannya, dan Rasulullah saw. bersabda,’Panggilkan Ali kepadaku’. Lalu ia didatangkan di hadapan beliau dalam keadaan sakit mata, dan Rasulullah mengobatinya dengan meniupkan ludah di matanya kemudian menyerahkan bendera itu kepadanya dan Allah menaklukkan kota Khaibar untuk Ali.

    Dan ketika ayat Al Mubaahalah (61 surah Aali Imraan)

    فَقُلْ تَعالَوا نَدْعُ أَبْناءَنَا وَ أَبناءَكُمْ …

    ayat ini turun, Rasulullah saw. memanggil Ali, Fatimah, Hasan dan Husain, kemudian bersabda:

    أَللَّهُمَّ هَؤُلاءِ أهْلِيْ

    Ya Allah, mereka adalah keluargaku.

  8. Kamu yang tukang berbohong.

    Bukankah salah satu aqidah Syiah yaitu taqiyah = mengatakan bukan yang sebenarnya yang diyakininya.

    Kami Menjawab:

    Walah walah, kok jadi begitu ya komentarnya… malah marah-marah! yang dinanti para pengunjung di sini adalah komentar ilmiah bukan ocehan murahan bung!
    Tapi itu mah biasa, si pembela bani Umayyah dan kesesatan Anak Taymiah bisanya hanya marah-marah.

  9. Mengapa banyak hadits yang menyebutkan keutamaan Imam Ali Alaihi Salam? , ingat, itu adalah kerja keras para imam Sunni penulis kitab2 hadits untuk membela pribadi Imam yang dihina banyak orang ( Khawarij ) maupun membantah keekstriman sebagian orang Syiah yang kurang akal dan rendah akhlaqnya, adapun mengapa sedikit hadits tentang Khalifah Rasululloh AshShiddiq Alaihi Salam dan AlFaruq Alaihi Salam, karena keduanya telah diketahui banyak orang akan kelebihan dan keutamaannya, kuburan mereka berdampingan dengan makam suci Nabi , dalam satu kamar, kamar A’isyah Alaiha Salam dibawah kubah hijau, adapaun Imam Ali , kita bersedih atas apa yang menimpa beliau, ketika beliau pindah dari Madinah ke Iraq dimana syiah banyak disana, justru disanalah beliau dibunuh oleh khawarij, mana kita yang mengaku cinta beliau? malah hari ini kalian malah menghina kedua mertua Nabi dan sahabat karib Imam Ali, saya heran, maukah Imam Ali menerima rasa cinta kalian sementara kalian menghina kedua sahabat karibnya yang dikuburkan disamping makam mertuanya ( Rasululloh )?

    Kami Menjawab:
    (1) Kami setuju dengan saudara bahwa berkat kerja keras para ulama yang tulus lah hadis-hadis keutamaan Imam Ali as. masih terselamatkan dari ganasnya pemusnahan yang dilakukan pihak-piak tertentu. tetapi juga kita tidak boleh melupakan jasa para perawi Syi’ah yang juga banyak menyumbangkan riwayat dalam masalah ini….
    Mas tapi juga Anda jangan lupa lho kalau di antara ulama Sunni juga banyak yang sinis terhadap hadis-hadis keutamaan Ali as., seperti Ibnu Taymiah dkk.

    (2) Mas yang membenci dan menghina Imam Ali as. bukan hanya Khawarij saja, tetapi para khalifah yang juga dibanggakan oleh sebagian kalian, seperti Mu’wiyah, Yazid (si pembantai Al Husain cucunda Rasulullah saw.) dan keluarganya, Marwan dan Abdul Malik bin Marwan dan para khalifah kebanggaan lainnya.

    (3) Saya kok agak heran menyaksikan Anda menyebut Abu Bakar dan Umar dengan diembel-embli kalimat ‘Alaihis salam, apa tidak salah mas?

    (4) Kalau ada yang meragukan kecintaan kalian kepada Sayyidina Ali ginama jawab mas?! Soalnya kelihatan tidak ada semangat dari kalian untuk menziarahi makam beliau di Arak sana! Juga kuburan Imam Husain!

    Kalian jarang mengingat Imam Ali dan keluarga Nabi saw. dalam majlis-majlis kalian… Tidak pernah mengingat hari kelahiran atau kesyahidan mereka!

    Tidak pernah serius menampakkan kebencian kepada yang memusuhi Imam Ali as., malah para pembencinya disanjung-sanjung setinggi langit! Kalau ada yang nanya seperti itu gima jawab kita Ahlusunnah?

  10. @penulis bebas

    mas nama anda bertolak belakang dengan sikap anda.
    kalo anda merasa sebagai penulis bebas, baca dulu rujukan artikel diatas JANGAN ASAL CUAP-CUAP

    Kamu yang tukang berbohong

    BUKTIKAN KEBOHONGAN PENULIS DIATAS BARU GEMBAR-GEMBOR GITU !

    ini menunjukkan kejahilan dan ketololan anda, mas MASAK WAHABI MODELNYA KAYAK ANDA SEMUA MBOK ADA YANG PINTER DIKIT GITU DONG !

    jadi orang jangan fanatik buta, taklid buta, wahabi gembar-gembor nuduh orang ghulu, taklid dll eh malah mereka yang taklid buta dan ghulu. MAS MR. IBNU TAIMIAH ITU BUKAN NABI JADI JANGAN DIANGGAP NGGAK BISA SALAH ATAU BERBOHONG… JANGAN SILAU DENGAN GELAR “SYAIKHUL ISLAM” KARENA BANYAK ULAMA SUK DIKALANGAN UMAT ISLAM INI !!

    buat mas pemilik blog ungkap terus mas kebohongan ibnu taimiah si syaikhul munafikin ini !!

  11. Allah dan RasulNya, serta ahli baith semua mengakui Abubabakar ash shidiq sahabat Rasulullah SAW lebih utama dari yg lainnya setelah Rasulullah SAW

    Karena mereka semua mengimani Ayat2 Allah, yg disampaikan melalui Muhammad rasulNya.

    Hanya kaum munafiq dan kaum Kafirin lah membantah ayat2 Allah dan RasulNya.

    apakah di forum ini adalah ada kumpulan kaum munafiq dan kaum kafirin yg mau membantah Allah dan RasulNYa ??

    Silahkan angkat tangan !!!

    Kalau tidak berani angkat tangan…sebaiknya dgn ikhlas menerima ketetapan Allah yg diberikan kepada Abubakar ash Shidiq.

    Kalau ada yg berani silahkan bantah ayat2 Allah yg lebih unggul seperti yg telah Allah memuliakan kepada Abubabakar ash Shidiq diatas.


    Kami Menjawab:

    Mas sepertinya Anda perlu meluruskan logika berpikir Anda…. Masalah ini telah diperselisihkan sejak zaman Salaf (Sahabat)… ada sekelompok sahabat Nabi yang meyakini keunggulan Imam Ali di atas seluruh sahabat termasuk Abu Bakar…. (demikian diakui para ulama, seperti Ibnu Abdil Bar dll) lalu apakah mereka berarti menentang Allah dan rasul-Nya?

  12. Lihat kitab TuhfatulIraqiyah fi A’mal Qalbiyah, Imam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa mencintai AhlulBait termasuk syarat bersihnya hati seorang muslim. Memang di kitab2 tarikh sunni ada hal yang kalian sebutkan, tapi ingatkah kalian bahwa mereka bukanlah AlMa’shumiin?
    Kalau kalian keberatan saya menyebutkan Alaihi Salam pada Abu Bakar dan Umar, maka saya hanya menghormati Abu Bakar sebgai kakek Imam Abu Abdillah AshShadiq Alaihi Salam, dan Umar sebagai istri Ummu Kultsum bint Ali AlMurtadha Alaiha Salam? Kalian keberatan dengan dua orang yang makamnya bersebelahan dengan AlMusthafa? Dalam AlMuraja’at Imam Syarafuddin AlMusawi menyebutkan hadits bahwa - saya berlindung kepada Alloh dari benarnya riwayat aneh ini - bahwa Nabi menunjuk ke arah kamar A’isyah seraya mengatakan ; “Dari sini akan muncul tanduk syaithan ( fitnah )” , benarkah? nyatanya AlMusthafa malah dimakamkan disana, lalu apakah AlMusthafa sumber fitnah? Imam Ali tidak pernah mempermasalahkan sahnya dua Syaikh ini sebagai khalifah, lalu apakah kalian mengungkit2 hal ini sehingga menyakiti hti Imam Ali dan berbuntut pada pelecehan seorang Imam Hasan dengan ungkapan ; Assalamu alaika Ya mudzillal Mu’minin….., hanya karena beliau menyerahkan wilayah atas Mu’awiyah. Kalau hal ini anda anggap dusta, silahkan kita ruju’ ke kitab2 pokok, UshululKafi, BiharulAnwar, atau yang lainnya dari kitab sunni semisal Bidayah wa Nihayah atau Alkamil fi tarikh. Apa masalahnya saya mengucapkan alaihi salam kepada orang yang bersama Nabi dalam gua, yang menjadi imam shalat saat beliau masih hidup? Orang2 Sunni tidak ziarah ke Najaf AlAsyraf karena mereka yakin bukan disitu letak kuburan Imam Ali, melainkan di Dar AlImarah di Kufah, juga karena Imam Ali tidak pernah menyuruh mengunjungi kuburannya juga kuburan Imam Husein di Karbala, tapi hal ini pasti akan kalian jawab dengan riwayat2 bahwa keutmaan Najaf seperti ini…keutamaan Karbala seperti ini…dengan mengkambing hitamkan para Imam AhlulBait Alaihim Salam, apakah kalian juga ingin natalan seperti orang nashrani dengan merayakan kelahiran para Imam ( jelas Imam Ali takkan terima dengan penyerupaan hari raya seperti ini!) atau melukai diri dan memukul dada disisi hadhrah Alhusainiyah , padahal Imam Husein Alaihi Salam telah berada di keni’matan yang tiada taranya, saya telah membaca kitab Siyar milik Imam Sunni AdzDzhaahbi , memuat wasiat Imam Shadiq Alahi Salam kepada putranya Imam Kadzhim Alahihi Salam, salah satunya berbunyi ; “barangsiapa yang memukulkan tangannya kepahanya saat adanya mushibah, maka hancurlah amalannya” silahkan lihat di ensiklopedi biografi ini !!!
    Silahkan kunjungi pengajian2 Wahabi, anda boleh bertanya sesuka hati tentang Imam Ali dan keluarganya, niscaya mereka akan menyanjungnya dan mencela musuh-musuhnya!! Kapankah taqrib itu terjadi….Ya Alloh….binasakanlah para pemecah
    belah dan perusak agamaMu….


    Kami Menjawab:

    Kang Mas al muhtaram…. Saya hanya tertairk dengan komentar akhir Anda:
    Silahkan kunjungi pengajian2 Wahabi, anda boleh bertanya sesuka hati tentang Imam Ali dan keluarganya, niscaya mereka akan menyanjungnya dan mencela musuh-musuhnya!!

    Apa ya benar wahabiyyun seperti itu? Apa buktinya? Sementara itu mereka menyanjung setinggi langit musuh-musuh Imam Ali (Karramallu Wajhahu)!
    Dalam komen Anda yang panjang itu banyak sekali klaim yang perlu Anda buktikan dengan data ilmiah… biar nanti didiskusikan oleh para pengunjung di sini.

  13. aq g tau, apakah aq cinta Rosul serta Ahlul Baitnya. lhawong solat aja aq masih bolong2 kyk saringan tahu :-) bd

  14. salama

    @ komen : Februari 27th, 2009 pada 12:51 am

    Umar sebagai istri Ummu Kultsum bint Ali AlMurtadha Alaiha Salam? ??
    ——
    bawakan semua referensi dan tuliskan satu persatu semua riwayat ttg pernikahan itu..samapai saksi2 serta proses pernikahannya,,ok
    (jangan terpotong riwayatnya)

    benar kata admin bahwa ; “Dalam komen Anda yang panjang itu banyak sekali klaim yang perlu Anda buktikan dengan data ilmiah… biar nanti didiskusikan oleh para pengunjung di sini.

    —-
    monggo kang mas…

    wassalam

  15. @Ali Husen

    Apa bisa anda bawakan bukti bahawa Abu Bakar adalah seutama utama sahabat berdasarkan ‘ayat2′ Allah melalui NabiNya?
    Kami benar2 setuju bahawa hanya munafik dan kafirin aja yg akan menentang Allah dan RasulNya.
    Jika anda membaca hadis2, anda pasti tahu siapa yg telah menentang Allah dan RasulNya.

    Salam Damai

  16. Alhamdulillah, Allohumma shalli ala Muhammad wa ala alihil athar.
    Masya Alloh, lahaula wala quwwata illa billah…..
    Rupanya kalian wahai ikhwan terhormat, ridak tertarik kpada kenyataan bahwa Imam Shadiq Alaihi Salam adalah cucu AshShiddiq Alaihi Salam? Saya telah menyeburkan referensi standar kaum sunni semisal Siyar A’lamin Nubala, AlBidayah wan Nihayah, maupun AlKamil fitTarikh , buku kontemporer semisal tartib wa tahdzib khulafa urRasyidin karya Muhammad Samil AsSulami, anda bisa melihat fakta pernikahan Imam Ali Alaihi Salam beserta Ummi Kultsum disana. Belum lagi dalam AlKafi, dalam kitab besar karya Imam Ya’qub AlKulaini ini anda akan dapat menemukan fakta ini, namun dalam konteks berbeda bahwa Umar malah menikahi putrinya sendiri yang diserupaan dengan Sayyidah Ummu Kultsum Alaiha Salam, riwayat menjijikkan ini berasal dari AlMufadhdhal, perawi yang dihukumi banyak illat oleh Ayatullah AlKhu’i rahmatullah alaihi dalam kitab Qamus ArRijal. Anda tak perlu susah-susah membuka kitab-kitab tebal, kini ada buku sunni beredar yang berjudul Nikah berkedok Zina terbitan Multazam yang mengkritisi budaya Mut’ah dalm tubuh Syi’ah. Saya memperoleh buku ini dari sorang teman Sunni dan saya menghadiahinya buku Ali Ridha Pangeran yang terbuang terbitan AlHuda. Ini adalah jawaban buat Ingin Tahu. Sya takkan mungkin menyebutkan riwayat2, rijal2nya, yang pro dan kontra, karena yang menjadia tujuan saya adalah anda sendiri yang harus membuka kitab2. Majelis diskusi disini - kalaupun saya menjabarkan riwayat - akan dicampuri oleh komentar2 orang-orang yang hanya bisa mengadu domba, mendukung tanpa ilmu dan menolak tanpa ilmu. Bisakah anda menjamin bahwa orang2 yang ikut serta dalam diskusi ini adalah obyektif dan bisa baca kitab berbahasa arab ? Terjadi salah paham sedikit saja bisa fatal. Anda dan yang membaca komentar saya dengan bijak pasti kan tahu maksud saya ini, demi tidak ternodainya ajaran suci Imam Ali dan AhlulBaitnya. Saya juga ingin mendengar komentar antum terhadap komentar saya diatas satu persatu, anda tertarik terhadap komentar terakhir maka cobalaha datang ke pengajian Wahabi, di Surabaya ada Hauzah Wahabi bernama Sekolah Tinggi Islam ‘Ali Ibn Abi Thalib , nama Imam pertama kita dipakai untuk nama hauzahnya, anda bisa datang kesana. Bukrikan, anda akan melihat sendiri bagaimana mereka menyanjung tinggi Imam Ali dan ahlulBaitnya. Kapan kalian akan heran pada akal buruk kalian, padahal Nabi shallallahu alahi wa sallam memerintahkan untuk memilih dan mengambil teman baik, lalu apakah beliau mengingkari sabda beliau sendiri dan mengambil Abu bakar dan Umar yang kalian klaim buruk karena merampas hak Imam? Beliau memerintahkan memilih istri yang baik - perhatikan dibanyak kitab para fuqaha’ -, lalu apakah beliau mengingkari sabda beliau sendiri dengan mengambil A’isyah dan Hafshah Alaihima Salam -yang kalian tuduh buruk pada kasus surat attahrim- sebagai istri? atau hanya karena A’isyah keluar memerangi Imam Ali, padahal Imam sendiri lalu menghormatinya dan memulangkannnya ke Thaybah beserta tentara wanita berseragam pria? Kemana akal kalian yang merupakan salah satu dasar pengambilan kesumpulan, bukankah AlQur’an, Hadits nabi dan ahlulbait, ijma’, lalu akal, begitulah yang menjadi ushul dalam madzhab Syi’ah. Bukankah perbuatan dan ucapan Imam juga hujjah…….Silahkan komentari ini, atau antum bawakan juga riwayat pawa Imam Sunni dari zaman tabi’in sampai kini yang menjunnjung tinggi musuk AhlulBait……
    Begini inilah yang berlaku sampai nanri Baqiyyatullah AlMahdi Ajjalallahu farajahu muncul…

    Kami Menjawab:

    Dalam mkomentar Anda banyak sekali keganjilan dan ketidak ilmiahan… akan tetapi saya tidak tertarik menaggapinya sekarang!!!
    Biar tidak makin menyimpang dari tema utama artikel di atas, cobalah Anda bantah apa yang kami katakan bahwa Ibnu Taymiah (yang Anda sebut sebagai Imam itu) telah berbohong atas nama para sahabat dalam mengutamakan ABu Bakar dan Umar atas Imam Ali (Karammalahu Wajhahu)….
    Adapun masalah-masalah lain yang tidal ada sangkut pautnya lebih baik diabaikan dulu!

  17. Bung al baqir, saiapa yang dimaksud oleh kaum Wahabi sebagai Ahlul Bait itu? Sebab -seperti ditulis oleh gembong ulama mereka ;Utsaiman dkk- Ahlulbait itu adalah semua orang muslim yang bertaqwa…. jadi apa arti kata-katamu bahwa kaum wahabi memuji Ahlul Bait?
    Trus kedua ya, siapa yang kamu maksud dengan musuh-musuh Ahlul Bait yang mereka cela? Apa Mu’awiyah? Apa Yazid? Apa para raja zalim bani Umayah yang mensunnahkan melaknati Imam Ali di atas mimbar-mimbar islam selama masa kekuasaan mereka? Siapa yang kamu maksud akhi baqir?
    KIamu sok mengaku pembela ahlulbait tapi kamu sekarang malah membela musuh-muush dan orang yang terbukti memusuhi Ahlul Bait, seperti anak Tai Miah…
    kamu berkata bahwa Imam Ali tidak pernah mempermasalahkan sahnya khilafah ABu Bakar & Umar!! Apa kamu tidak membaca Bukahri dan Muslim (kitab suci kamu setelah qur’an)?!
    Apa sih hukum tidak mengakui sahnya khilafah mereka berdua itu? Kafir? fasik? atau apa?
    dah cekap semanten dulu.
    Wasalam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.