Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Sahabat Dalam Pengutamaan Abu Bakar&Umar Atas Imam Ali as. (3)

| |


Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Pendahulu Syi’ah!

Sepertinya berbohong sudah menjadi karakter kedua Ibnu Taymiah sehingga untuk melepaskan diri dari jeratannya adalah hal sulit kalau tidak mustahil. Setelah memuaskan tuntutan nafsunya dalam berbohong atas nama-nama harum Ahlulbait dan keluarga besar Bani Hasyim yang mulia dan dimuliakan Allah, kini ia menuruti desakan nafsunya untuk berbohong sekali lagi atas nama pembesar Syi’ah dan pengikut setia Imam Ali as.

Ibnu Taymiha menbuduh sekelompok pendahulu Syi’ah mulia dengan mengunggunlkan Abu Bakar, Umar dan Utsman atas Imam Ali as., bahkan –katanya- mayoritas Syi’ah yang mencintai Ali, mereka mengunggulkan Abu Bakar dan Umar atas Ali. walaupun ada sekelompok kecil yang mengunngulkannya di atas Utsman!

Setelah panjang lebar ia berbicara mengunggulkan pihak musuh-musuh Imam Ali dan Ahlulbait; Khawârij dan Nawâshib, ia melanjutkan:

حَتَّى إنَّ الشيعَةَ الأُوْلَى؛ أَصْحابَ علِيٍّ لَمْ يَكونوُا يَرْتابُونَ في تَقْدِيْمِ أبي بكرٍ و عُمَرَ عليهِ …. و لَكِنْ كانَ طائِفَةٌ مِن الشيعِةِ على تَقَدُّمِهِ على عثمانَ…

“Bahkan para pendahulu Syi’ah; sahabat-sahabat Ali tidak meragukan akan keunggulan Abu Bakar dan Umar (atas Ali) …. Akan tetapi ada sekelompok dari mereka yang mengunggulkan Ali atas Utsman.” [1]

Kepalsuan ini ia ulang dalam beberapa kesempatan, bahkan di pengantar Minhâj as Sunnah-nya episode kepalsuan itu telah ia luncurkan. Setelah mencaci-maki Syi’ah dan menuduh mereka dengan berbagai tuduhan palsu, ia melanjutkan:

“Oleh sebab itu, Syi’ah terdahulu yang bersahabat dengan Ali atau yang hidup sezaman dengannya tidak seorangpun yang mempersengketakan tantang keunggulan Abu Bakar dan Umar (atas Ali). Perselisihan mereka hanya pada (apakah) Ali lebih unggul atas Utsman (atau tidak?!). Dan hal ini telah diakui oleh para pembesar ulama Syi’ah terdahulu maupun kontemporer…. .”[2]

Kamudian ia menukil berita dari sumber Mu’tazilah yang tentunya tidak hentinya-hentinya ia hujat…. Tapi entah mengapa sekarang ia mengandalkannya untuk menyerang Syi’ah?! Jadi ia bergantung kepada sumber Mu’tazilah!! Sementara Syi’ah tidak percaya dengan penukuilan itu!

Tetapi yang terbiasa dengan kepalsuan dan kebohongan Ibnu Taymiah dalam mendukung klaim-klaim palsunya tidak akan heran apabila ia kali ini harus terpaksa berbohong demi membela pandangannya bahwa Abu Bakar dan Umar lebih unggul atas Ali as! Sebab, sejak awal ia telah membangung asumsi bahwa yang berhak menjabat sebagai Khalifah adalah yang terafdhla, paling unggul kialitasnya dari semua yang dipipinnya! Jadi, ia harus mati-matian membuktikan keunggulan Abu Bakar dan Umar atas Imam Ali as., sebab jika tidak, pastilah bangunan yang telah susah payah ia tegakkan akan runtuh dengan sendirinya…. Dari sini juga dapat kita mengerti mengapa Ibnu Taymiah tidak segan-segan menolak setiap keutamaan dan keunggulan Imam Ali as.?! Sebab jika berbagai keutamaan itu dibiarkan menyebar dan dipercayai oleh Umat Islam, pasti mereka akan berkesimpulan akan keunggulan Imam Ali as. dan hal itu akan mempersulit geraknya dalam membela kekhilafahan Abu Bakar dan Umar!

Dan untuk semua kebohongan itu cukuplah apa yang kami paparkan pada bagian sebelumnya. Walhamdulillah.


[1] Minhâj as Sunnah,1/165.

[2] Ibid.1/3-4.


18 Responses to “Ibnu Taymiah Berbohong Atas Nama Sahabat Dalam Pengutamaan Abu Bakar&Umar Atas Imam Ali as. (3)”

  1. USTADZ ZAINAL
    SETELAH LAMA SAYA MENGUNJUNGI WAROENG ILMU USTADZ DAN SETELAH LAMA PULA TIDAK ADA TULISAN BARU, KINI ALHAMDULILLAH, RUPANYA SAYA HAUSKU TERSIRAMI DENGAN MAKALAH BARU…
    TOLONG JANGAN BERHENTI MEMBONGKAR KEDOK IBNU TAIMIYAH YANG DIJARGONKAN ANTEK=ANTEK BANI UMAYYAH DAN MUSUH-MUSUH KELUARGA NABI MUHAMMAD DAN KAUM WAHABIY. KAMI BERHARAP PAK USTADZ TINGKATKAN FREKUWENSI TULISANNYA BIAR MAKIN KENAL KAMI DENGAN PENEBAR KESESATAN YANG SATU INI.
    SYUKRAN WA AFWAN YA USTADZ

  2. Ass, Wr, Wb.

    Setelah selama ini kami membaca dan mempelajari tentang para shahabat Nabi radhiallahu anhum, perjuangan, pengabdian dan pengorbanan mereka, kami menyimpulkan bahwa Imam Ali kw ra berada di posisi teratas.

    Hal ini sama sekali tidak mengecilkan para shahabat lainnya. Kami melihat kalau ada statement seperti saya tuliskan diatas, banyak fihak ( terutama para nashibi ) yang merasa hal ini mengecilkan shahabat yang lain terutama AbuBakar, Umar dan Utsman ra.

    Sekali lagi kebesaran Imam Ali sama sekali tidak mengecilkan shahabat lainnya.

  3. @lukman
    Yang seperti itu namanya Tasyayyu Mas :D

  4. Assalamualaikum.
    Dengan mengikuti uraian bapak dalam tulisan ini dan 2 tulisan sebelumnya,sepertinya tulisan ini belum terbantahkan. Saya menanti bantahan ilmiah dari simpatisan Ibn Taimiyah. Harapan saya mereka mau membantahnya di sini agar kami-kami yang awam ini dapat melihat langsung diskusi para pakar di bidangnya demi pengetahuan kita.

  5. Kacian Ibnu Taimiyah… Arwahnya tersiksa melihat kepribadiannya ditelanjangi tanpa ada pengikutnya yang mampu membelanya secara ilmiah di blog ini… Abis jadi selama hidupnya jadi nashibi sih… Ini pelajaran untuk kita semua…

  6. yang dimaksud keluaga nabi itu siapa??? Para habaib yang pegang kunci suga itu ya??? wong saya tahu mereka itu pada penipu koq, gak punya kerjaan penghasilan dari Ngakali Orang2 bodoh kay simpatisan blok ini.

  7. ya syiah memang pencinta abdullah bin saba, bukan sayyidina ali juga bukan khalifah yg lainnya

    mereka akan berkumpul dng abdullah bin saba..percayalah.he he he he

  8. @benthaleb & @khomeini palsu

    saya yakin anda berdua belum pernah membaca buku ibnu taymiah “minhajus-sunnah” yang dikritisi blog ini.

    saran saya coba anda baca buku “minhajus-sunnah”–nya yang lengkap bukan yang mukhtasor yang biasa dipegang ustad-ustad wahabi disini. nanti anda pasti tau kebohongan-kebohongan ibnu taymiah.

    saya ndak heran dengan bahasa para muqallid buta Ibnu taymia, karena kalo anda membaca buku ibnu taymiah maka bahasanya persis seperti anda berdua, tidak islami dan tidak akhlaqi. Mungkin kalo anda berdua sedikit dimaklumi dengan bahasa seperti itu, karena anda bukan ulama, tapi kalo ibnu taymiah yang dibilang ulama lalu bahasanya seperti itu, wa ilal-islami salam

    sekali lagi tolong anda berdua baca buku syaikh anda itu lalu kasih pembelaan disini. saya ingin melihat pembelaan anda yang ilmiah disini. caci-maki adalah bahasa orang ahmaq yang kehabisan hujjah & dalil.

    semoga Allah memberi hidayah dan ampunan kepada Anda berdua.

  9. mas,belajar bahasa arab duuyang baik, baru banyak omong, nulis ibn taimiyyah pakai bahasa arab aja salah, dah salah gak ngaku lagi, parah deh.

  10. @ibn ahmad

    kasian wahabi, kedok Imam Agungnya ditelanjangi disini -nggak bisa membela- dari dulu komennya seperti itu aja. coba liat komen-komen di “ABOUT ME”

    komennya sama dengan blog haulasyiah, jangan-jangan ini mereka muncul lagi. ditantang debat pake bahasa arab sama admin blog ini malah ngacir…

    saya yang ngerti sedikit bahasa arab ngerti maksud ente (yang diatas itu kan?) terlalu naif ngurusi itu jal…

    bantah aja artikel-artikel disini…itu baru wahabi jagoan

    kacian deh lu… !!

  11. abdul aziz bin baaz aja memberi fatwa bahwa bumi rata, emangnya mufti wahhaby gak pernah lulus sekolah dasar yaa… macam mana dengan pengikutnya? quiqiqiqiqii

  12. tuk ibn ahmad……..
    belajar agama islam dan mengerti ama islam ngga perlu perlu x bahasa arab
    wong orang arab sendiri pandai bahasa arab
    tapi bego memahami islam
    seperti contoh nya negara para raja raja arab
    jadi memahami bukan harus pandai bahasa arab aja
    kaji lagi….kaji lagi.

  13. buat..ibn ahmad
    kaji lagi……kaji lagi

  14. saya pendatang baru dalam blog ini setelah saya baca artikel admin menarik, kritikan yang sangat bagus buat pengikut wahabi, dan saya lihat komentar2 kelompok wahabi sama sekali tdk rasional bahkan tdk ketemu juntrungannya, ya dengan menylahkan habaiblah, mempermasalahkan tulisan bahasa arablah, dari pembahasan admin tdk menyebut2 habaib tapi benthaleb bawa2 habaib, kenapa ente iri bukan dari habaib? sudah tutup mas pendaftaran jadi habaib. Coba bantah blog ini dg ilmiah supaya nampak kalau ente orang pinter.

  15. @Pembela Ibnu Timiyyah+Wahaby
    Bingung….heran…..takjub!
    Sudah dinasehati…..sudah diingatkan…..sudah ditegur…..sudah dimarahi…sudah disindir
    Masih saja tidak mau mengerti….masih saja mbalelo….masih saja bebal
    Masih saja suka menuduh…..masih saja suka mengkafirkan….masih saja suka mencela….masih saja mencaci-maki……masih suka menghina….masih saja membela membabi-buta….masih juga NGGA MAU BACA.
    Masih saja ngomong tanpa dalil, mencela tanpa berpikir, menghina tanpa menyadari dan mengerti siapa yang dihina.
    Baca dulu….baca dulu…baca lagi.
    Pakai dalil….pakai dalil….jangan cuman mencela dan menghina
    Bingung…..heran….takjub!

    Damai….damai

  16. semngat mas admin, ane dukung neh………….

  17. Dialog Ja’far al-Shiddiq dengan seorang Syi‘ah.[3]

    Seorang rawi[4] menuturkan bahawa ada seorang Syi‘ah mendatangi Ja’far bin Muhammad al-Shiddiq[5] Karramallah Wajha lalu segera mengucap salam: “Assalamu‘alaikum waRahmatullahi waBarakatuhu.” Ja’far terus menjawab salam tersebut.

    (Dialog pertama):

    Syi‘ah tadi bertanya: Wahai putra Rasulullah, siapakah manusia terbaik setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?

    Ja’far al-Shiddiq menjawab: Abu Bakar (radhiallahu ‘anh).

    Syi‘ah bertanya: Mana hujahnya dalam hal itu?

    Ja’far menjawab: Firman Allah Ta‘ala:

    Kalau kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad) maka sesungguhnya Allah telahpun menolongnya, iaitu ketika kaum kafir (di Makkah) mengeluarkannya (dari negerinya Makkah) sedang ia salah seorang dari dua (sahabat) semasa mereka berlindung di dalam gua, ketika ia berkata kepada sahabatnya: “Janganlah engkau berdukacita, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada (Nabi Muhammad) dan menguatkannya dengan bantuan tentera (malaikat) yang kamu tidak melihatnya. [al-Taubah 9:40]

    Ja’far melanjutkan: Cuba fikirkan, apakah ada orang yang lebih baik dari dua orang yang nombor ketiganya adalah Allah ? Tidak ada seorang pun yang lebih afdhal daripada Abu Bakar selain Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

    Maka Syi‘ah berkata: Sesungguhnya ‘Ali bin Abu Thalib ‘alaihi salam telah tidur di tikar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (demi menggantikannya dalam peristiwa hijrah) tanpa mengeluh (jaza’, ertinya tabah) dan tidak takut (faza’, ertinya ia tegar).

    Maka Ja’far menjawab: Dan begitu pula Abu Bakar, dia bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tanpa jaza’ dan faza’.

    Syi‘ah menyanggah: Sesungguhnya Allah Ta‘ala telah menyatakan berbeza dengan apa yang anda katakan !

    Ja’far bertanya: Apa yang difirmankan oleh Allah?

    Syi‘ah menjawab: …ketika ia berkata kepada sahabatnya: “Janganlah engkau berdukacita, sesungguhnya Allah bersama kita” bukankah ketakutan tadi adalah jaza’ ?

    Ja’far menjelaskan: Tidak kerana Huzn (sedih) itu bukan jaza’ dan faza’. Sedihnya Abu Bakar adalah khuatir jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dibunuh dan agama Allah tidak lagi ditaati. Jadi kesedihannya adalah terhadap agama Allah dan terhadap Rasul Allah, bukan sedih terhadap dirinya. Bagaimana (dapat dikatakan dia sedih untuk dirinya sendiri padahal) dia disengat lebih dari seratus sengatan dan tidak pernah mengatakan “His” juga (tidak pernah) mengatakan “Uh” (tidak mengerang kesakitan).

    Kami Menjawab:
    Adikku yang cerdas, bisa tidak kamu sebutkan dari mana dongeng di atas kamu ambil? dan apakah para perawinya dapat dipercaya kejujurannya?
    Sebab kalau tidak ya belum bisa dijadikan dalil….

    Trus saya kok agak ngganjal ya ketika kamu menyebut imam jakfar kok kamu berkata: Karramallah Wajha!! Itu kan biasanya untuk imam Ali?! rasanyaa kok aneh ya.

    Adik Ali kalau copy paste sebutkan ya dari mana kamu ambil, biar enak bisa dirujuk langsung ke sana.

  18. Dasar agama g beres. Msg2 ngaku dr tuhan, tp tetep aja dr manusia2 pujaan lu umat bertengkar tuhan mendengkur ya?, islam, allah & muhammad patut dsangsikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.